KLARI, RAKA – Untuk mesukseskan program Citarum Harum, Satgas Citarum Harum Sektor 16 Karawang terus melakukan sosialisasi. Hal itu dilakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran warga dengan bersama-sama membersihkan serta melestarikan aliran sungai.
Komandan Koramil Klari, S. Panjaitan mengatakan, aliran sungai citarum sudah mulai kehilangan fungsinya. Hal itu dikarenakan aliran sungai sudah mulai dipenuhi dengan sampah dan pencemaran limbah dari perusahaan yang tentunya akan membuat air berubah warna. “Kalau dibiarkan secara terus menerus, bisa-bisa Citarum habis dan sudah tidak digunakan sebagai mana mestinya,” ucapnya, saat sosialisasi, Rabu (24/7).
Ia menuturkan, tercatat sebanyak ratusan ton sampah yang diproduksi di Kabupaten Karawang, salah satunya sampah rumah tangga. Yang mengkhawatirkan, sebagian sampah, limbah perusahaan dan melakukan aktivitas MCK di alira sungai tersebut. “Selain tidak baik untuk kesehatan, hal itu akan membuat aliran sungai semakin kotor dan terjadi pendangkalan,” tuturnya.
Untuk mengentasi hal itu, berbagai cara dilakukan oleh petugas, dengan cara menyidak ke setiap perusahaan, penertiban jamban dan pembersihan rutin dengan radius 100 meter dari aliran sungai. “Terutama limbah pabrik yang membuat aliran sungai semakin tercemar, kita tidak akan tinggal diam untuk hal ini,” paparnya.
Ia berharap, Citarum dapat dilestarikan, menurutnya air merupakan sumber kehidupan manusia, jika aliran mulai tercemar warga tidak akan dapat menggunakan air tersebut sebagai kebutuhan hidupnya. “Kita jaga secara bersama-sama, sehingga dapat dirasakan oleh anak cucu kita di masa yang akan mendatang,” paparnya.
Rusdianto, warga Desa Cimahi mengungkapkan, Cimahi merupakan salah satu wilayah dipenuhi beberapa perusahaan, maka dibutuhkan pengawalan. Hal ini penting dilakukan agar pihak perusahaan tidak membuang limbah pada aliran sungai yang membuat sungai tercemar dan kotor. “Kita siap bantu untuk mengawal, kalau ada temuan pasti saya sampaikan kepada petugas agar segera ditindak,” pungkasnya. (mal)
