Stres Sebabkan Produktifitas ASI Menurun
Perbanyak Minum Air Putih
KARAWANG, RAKA – Air susu ibu (ASI) eksklusif merupakan asupan nutrisi penting bagi buah hati. Namun menurunnya produktifitas menjadi problematika sendiri bagi para ibu menyusui. Sebab itulah banyak produk ASI booster di pasaran mulai dari berupa susu, biskuit, hingga berbentuk pil.
Putri Fatimah Syahbani Amd.Keb menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan menurunnya produktifitas ASI. Diantaranya adalah kurangnya konsumsi air putih, padahal hampir 90% komposisi ASI adalah air. Kurangnya konsumsi sayuran hijau juga berpengaruh pada produktifitas ASI yang menurun. “Termasuk juga disebabkan oleh stres, itu juga sangat berpengaruh,” ucapnya yang merupakan bidan yang praktik di salah stau rumah sakit swasta di Cikampek, Minggu (30/8).
Putri menyampaikan selain dengan ASI booster, sebetulnya banyak cara meningkatkan produktifitas ASI secara alami. Pertama ialah dengan memperbanyak frekuensi menyusui. Hal ini karena isapan bayi pada areola mampu merangsang produksi ASI. Disamping itu bayi juga dianjurkan untuk menyusui dalam rentang waktu 2 jam sekali. “Jadi meskipun tidur harus dibangunin, karena kalau nggak sering disusui kemungkinan bayi akan kuning (iterus),” terangnya.
Cara kedua adalah dengan rutin menggunakan pompa. Namun hal ini bukan berarti mengabaikan untuk menyusui bayi secara langsung. Pompa ASI pada prinsipnya untuk mengeluarkan sisa ASI yang masih terkandung payudara. Sebab biasanya saat menyusui, bayi tidak mengeluarkan sepenuhnya isi ASI. Sisa ASI inilah yang akhirnya menyumbat produksi ASI. “Biasanya itu bisa menimbulkan sakit pada area payudara, beberapa juga sampai merasakan demam, makanya harus rajin dipompa,” tambahnya.
Upaya terakhir adalah menciptakan kondisi yang nyaman bagi ibu untuk menyusui. Perlu diingat salah satu faktor berkurangnya produksi adalah tingkat stres yang tinggi. Istirahat yang cukup, kebutuhan gizi yang seimbang, serta perasaan senang secara secara alami membantu produksi ASI meningkat. (din)