KARAWANG

Suasana Haru Jamaah saat Tiba di Arafah

KARAWANG, RAKA – Jmaah haji dari seluruh dunia mulai bergerak ke Padang Arafah, termasuk jamaah haji kloter 33 JKS Karawang sudah tiba di Arafah sejak Senin (26/6).
Ayat Nurhidayat mengatakan, 480 jamaah haji kloter 33 JKS Karawang sudah tiba di Padang Arafah. Pihaknya merinci dari 480 jamaah tersebut diantaranya 240 jamaah perempuan dan 240 jamaah laki-laki. “Alhamdulillah semua jamaah dalam keadaan sehat, ada dua orang jamaah dari rumah sakit. Sekarang sudah dibawa ke Arafah,” katanya saat ditanya melalui daring, Senin (26/6) malam.
Lebih lanjut Ayat mengaku, setibanya di Arafah, semua jamaah merasa terharu dan bahagia. Lantunan shalawat dan doa pun dikumandangkan saat berada di dalam tenda. “Mereka adalah tamu-tamu pilihan, panggilan Allah yang dikhususkan tahun ini untuk bermunajat di Arafah. Karena apapun doa yang ada di Arafah niscaya Allah akan kabulkan,” ujarnya.
Jamaah haji sudah mulai melaksanakan wukuf di Arafah. Jamaah haji Ade Sofyan (40) Karom 4 kloter 33 JKS Karawang mengaku senang setibanya di Arafah untuk melaksanakan wukuf. “Saya merasa nyaman dan enak di Arafah,” kata Ade, warga Desa Cintawargi, Tegalwaru.
Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, sebagaimana kita ketahui, haji itu Arafah. Jemaah haji akan menjalani wukuf di Arafah sebagai rukun haji. Wukuf artinya berhenti. “Ini mengisyaratkan, segala yang semula bergerak, suatu saat akan berhenti. Semua yang hidup akan mati,” imbuhnya.
Menurutnya, Arafah menjadi lambang Padang Mahsyar, saat manusia menghadap Allah dengan status yang sama. Manusia diam, cemas, dan penuh harap saat menunggu keputusan Allah Swt, surga atau neraka. “Arafah adalah lambang maqam ma’rifah billah. Semua perbedaan sirna. Semua berstatus sama, sebagai hamba Allah,” jelas dia.
Arafah, lanjut Fauzin, bermakna pengenalan. Di Arafah inilah, ungkapnya, umat Islam diminta untuk berdiam, merenung, berintrospeksi dan bertaubat kepada Allah Swt. Di Arafah, seorang Muslim diharapkan bisa lebih mengenali dirinya dan Allah Swt sebagai Tuhannya. “Wukuf mengisyaratkan pentingnya berhenti sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi, agar dapat berpikir, menimbang, dan merencanakan agenda kehidupan jangka panjang,” tegasnya.
Sebelum berangkat ke Arafah, Fauzin mengimbau agar jemaah sudah memastikan niat ihramnya dari hotel sebagai Miqat, jemaah khususnya jemaah laki-laki telah mengenakan kain ihram dengan benar. “Patuhi segala larangan ihram yang telah disampaikan para pembimbing ibadah di kloter dan hotelnya masing-masing. Tetapkan niat dan berdoa memohon kekuatan kepada Allah Swt agar dapat menjalani momentum puncak haji nanti dengan lancar,” jelas Fauzin.
Fauzin menambahkan, seluruh Jemaah yang sakit dan masih dirawat di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi akan disafariwukufkan menggunakan ambulan dan bus. Menurutnya, para jemaah yang disafariwukufkan, selain didampingi petugas kesehatan, para pembimbing ibadah akan mendampingi jemaah menjalani prosesi wukufnya di Arafah. Terkait pelayanan kesehatan jemaah selama puncak haji, ia menyampaikan, pemerintah telah memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan saat puncak haji di Armina. “Obat dan alat kesehatan telah siap di pos kesehatan yang berada di Arafah dan Mina, termasuk para tenaga medisnya,” paparnya. (mra/jpg)

Related Articles

Back to top button