KARAWANG

Sudah Tradisi, Dodol Cina Makanan yang Wajib Ada, Disimpan Saat Imlek, Disantap Saat Cap Go Meh

KARAWANG, RAKA – Perayaan Imlek tahun ini tentu berbeda dengan tahun sebelum pandemi. Hal itu bisa dilihat dari makanan tradisi dodol Cina yang ada di meja ruangan tempat sembahyang Bio Kwan Tee Koen, Jalan Tuparev, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat.
Setiap menjelang Imlek, biasanya umat menaruh dodol Cina di kelenteng. Namun tahun ini hanya sedikit umat yang membawa dodol ke Bio Kwan Tee Koen. Dodol Cina yang dibawa ke kelenteng tersebut, nantinya akan diambil kembali oleh pemiliknya saat perayaan Cap Go Meh. Locu Bio Kwan Tee Koen Koh Wawan mengatakan dodol Cina ini merupakan makanan yang musti ada di perayaan Imlek, lebih dari itu biasanya umat juga banyak yang membawa makanan tradisi tersebut ke kelenteng, tapi tahun ini hanya sedikit. “Dodol yang ditaruh di kelenteng ini hanya didiamkan saja, nanti saat Cap Go Meh baru umat mengambilnya kembali, itupun tidak semuanya paling ngambil yang atasnya saja,” katanya, saat ditemui di Bio Kwan Tee Koen pada malam Imlek.
Lebih lanjut kata Koh Wawan, saat ini hanya sedikit umat yang membawa dodol ke kelenteng, lantaran mereka takut keluar rumah dalam kondisi pandemi. Koh Wawan menyebut nantinya dodol yang ada di kelenteng ini akan digoreng, dan dimakan bareng-bareng di kelenteng. “Di sini kalau ada acara Cap Go Meh, kita bareng membuat dodol goreng,” katanya.
Koh Wawan menambahkan, dodol Cina merupakan makanan tradisi tahunan yang selalu disantap saat perayaan Imlek. Dia menyebut, dodol Cina ini selain rasanya manis dan enak, juga bisa tahan lama. “Saat Imlek, umat ini pasti punya dodol Cina di rumahnya masing-masing,” katanya.
Ahong (24), warga Nagasari, Kecamatan Karawang Barat mengakui bahwa dodol Cina ini merupakan makanan yang selalu ada saat perayaan Imlek. “Ya, di rumah juga ada dodol Cina, karena memang sudah tradisi,” katanya saat ditemui usai melaksanakan sembahyang di Bio Kwan Tee Koen. (mra)

Related Articles

Back to top button