RENGASDENGKLOK, RAKA – Deny Satiawan (21) alumni sekaligus pelatih paskibra di MAN 4 Karawang mengatakan, sejak duduk di bangku SMP, dirinya sudah mengikuti kegiatan esktrakurikuler paskbira. Padahal semasa SD aktif di kegatan pramuka. “Awalnya saya lihat demo ekskul paskibra, saya kira gerakannya bagus juga. Akhirnya saya langsung mendaftarkan diri menjadi anggota,” jelasnya kepada Radar Karawang, Jumat (12/7).
Ia melanjutkan, sudah mulai menjadi pelatih muda sejak kelas tiga SMP, dan dirinya pun sudah melatih di beberapa sekolahan mulai dari SD sampai SLTA. Menurutnya pemikiran siswa di kampung sama di kota berbeda. Artinya, jika di kota, orang tua siswa lebih antusias bahkan sampai ditungguin kalau anaknya sedang latihan. Sedangkan di kampung, kebanyakan orang tuanya kurang mendukung. Walaupun ada saja yang didukung penuh sama orang tuanya.
“Kalau disini pemahaman tentang paskibranya kurang, karena jarang yang didukung oleh orang tuanya,” katanya.
Deny mengatakan sungguh-sungguh adalah hal utama untuk mencapai keberhasilan. Selain ketegasan yang dilakukan setiap melatih, juga setiap latihan mengecek pola hidup keseharian anggota paskibra dengan menghitung denyut nadi setiap anggota paskibra.
“Jadi sebelum dan sesudah latihan saya hiting denyut nadi semua anggota. Kalau sebelum melakukan kegiatan atau latihan denyutnya 24 denyutan dalam 10 detik, berarti pola hidupnya kurang baik,” pungkasnya. (cr4)
