Sulit Air, Petani Parungsari Tetap Produktif
RAPAT MINGGON : Warga Desa Parungsari tengah rapat minggon desa. Mereka membahas pertanian di wilayah desanya yang kesulitan air.
KARAWANG, RAKA – Keberadaan Sungai Cibeet dan irigasi Tarum Barat membuat produktivitas pertanian di Kecamatan Telukjambe Barat cukup tinggi. Desa Parungsari menjadi salah satu desa di Telukjambe Barat yang mampu 3 kali panen dalam satu tahun.
“Desa lain juga, Margakaya dan Margamulya sama, cuma mungkin yang agak susah tuh daerah atas Wanajaya dan Wanakerta, kadanga 3 kali kadang 2 kali,” terang Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Telukjambe Barat Yayu Yulianti, Rabu (2/12).
Yayu mengatakan, sebetulnya para petani di Parungsari mengalami kendala pengairan yang sawah. Di sejumlah dusun para petani mesti memompa sendiri air untuk kebutuhan sawahnya dari Sungai Cibeet atau memanfaatkan air dari saluran pembuangan.
Hal ini karena saluran pengairan dari Desa Karangligar tak bisa mengalir ke Parungsari lantaran letaknya yang lebih tinggi ketimbang Karangligar. “Mereka sudah cukup semangat dengan kondisi keterbatasan seperti itu mereka masih nyawah bisa sampai 3 kali,” tuturnya.
Sebab itulah, Rabu kemarin ia hadir dalam rapat minggon Desa Parungsari guna menyerap aspirasi para petani. Dari apa yang ia catat, para petani di desa ini membutuhkan pompa air dengan ukuran besar lengkap dengan pipanisasi yang bisa mengalirkan air dari Sungai Cibeet ke lahan sawah mereka.
Selain itu, para petani juga menginginkan dibentuknya dam di 2 titik untuk menampung air di musim hujan, dengan demikian saat musim kemarau mereka tetap bisa mengairi sawah.
Apa yang diinginkan para petani ini nantinya akan disampaikan ke Dinas Pertanian Karawang yang diharapkan dapat direalisasikan menjadi program tertentu setidaknya pada 2021 nanti. Namun di samping itu, Kementerian Pertanian telah merencanakan rumah pompa air di Dusun 2 dan akan segera direalisasikan pada 15 Desember ini. “Dengan berbagai keterbatasan yang ada diharapkan bisa guyub mengatasi masalah tersebut dengan swadaya, kami dari pemerintah juga mengupayakan, selain lewat dinas setempat lewat aspirasi juga,” ucapnya.
Kepala Desa Parungsari Darja Mulyana mengatakan, para petani di desanya, khususnya di dusun 1 membutuhkan setidaknya 3 mesin pompa air, 1 diantaranya telah direspon dan dijanjikan oleh salah satu anggota dewa melalui dana aspirasi. Selain pompa air dan pipanisasi, Darja mengakui bahwa warganya memang menginginkan dibangunnya dam di 2 titik yakni kali Dawolong dan kali Kalenlaes. “Kalau direspon semua kebuthan petani otomatis produktivitas petani meningkat, kan ada respon juga dari Dinas Pertanian bahwa Parungsari itu harus dalam 1 tahun 4 kali panen,” pungkasnya. (din)