KARAWANG, RAKA – Akhir pekan kemarin, setelah sukses di rangkaian tour Sumatera Agustus lalu, grup band Slank menjejakkan kembali kakinya di Karawang. Bimbim Cs mengguncang warga Karawang di Lapangan Galuh Mas, Telukjambe Timur. Konser bertajuk Rock in Fest Super Music ini dihadiri ribu penonton baik dari Karawang maupun luar Karawang.
Sebelumnya, Personel Slank sempat mengadakan acara Meet & Greet di Hotel Mercure. Event ‘Rockin Fest’ Event memang menghadirkan band papan atas Indonesia Slank sebagai bintang utamanya. Karawang sendiri merupakan persinggahan terakhir setelah sebelumnya mengunjungi enam kota besar lainnya.
Tujuh kota yang disiapkan untuk perhelatan akbar ini, diawali dari Depok. Lima kota sebelumnya yang sudah disinggahi diantaranya Jakarta Selatan (17/10), Jakarta Timur (19/10), Bekasi (20/10), Serang (24/10) dan Tangerang (26/10).
Seperti halnya perjalanan mengunjungi tujuh kota besar itu, dalam perjalanan musiknya slank juga tidak lantas menjadi besar. grup musik ini diawali dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Bermula dari Cikini Stone Complex (CSC) pada 26 Desember 1983 lalu, grup band yang diawaki Bimo Setiawan, Boy, Kiki, Abi serta vokalis Uti dan Well Welly ini ternyata banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Roling Stones.
Grup ini tidak bertahan dan membubarkan diri, Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean atau lelaki urakan, dengan personil tambahan Bongky (guitar) dan Kiki (guitar).
Kediaman Bimbim di Potlot 14jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker. Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ketigabelas dengan Bimbim, Kaka, Bongky, Pay, dan Indra. Slank baru solid. Mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman. Setelah berulangkali ditolak, akhirnya di tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman. (nur)