HEADLINEKarawang

Minat Guru Divaksin Rendah

Sinovac Diprioritaskan Bagi Sekolah Tatap Muka

KARAWANG, RAKA – Setelah seluruh tenaga kesehatan selesai divaksin Covid-19 Sinovac, selanjutnya adalah para tenaga pendidik. Untuk memastikan berapa banyak kebutuhan vaksin untuk para guru tersebut, saat ini Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV sedang mendata guru yang bersedia dan tidak bersedia divaksin.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Karawang, sejak Jumat (12/2), KCD sudah menyebarkan informasi kepada para kepala sekolah, untuk mendata para guru yang bersedia divaksin. Isinya adalah “Dalam rangka menghentikan penyebaran Covid-19, maka akan dilakukan vaksinasi terhadap GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) secara serempak.

Dalam rangka hal tersebut bersama ini dimintakan akan setiap sekolah menyebarluarkan informasi tersebut, dan menyiapkan list GTK nya dilampiri surat pernyataan dari setiap person sebagaimana form terlamair.

Agar list dan surat pernyataan sudah masuk ke KCD pada hari Senin 15 Februari 2021 untuk selanjutkan akan diserahkan ke Dinas Kesehatan.

Agar ditindak lanjuti. Tertanda KCD.”Informasi itupun mendapat beragam tanggapan dari para guru. Edi (28) misalnya, guru yang mengajar di SMK swasta di Kecamatan Cikampek mengatakan, sekolahnya sudah mendata berapa banyak guru yang mau divaksin. Menurutnya, vaksinasi adalah langkah baik yang dilakukan pemerintah agar sekolah bisa secepatnya menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. “Tidak ada paksaan. Ini kesadaran kita sebagai tenaga pendidik,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Sri (34) guru PPKn mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari virus corona. Selain meningkatkan imun dengan pola hidup sehat, juga mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. “Insya Allah kalau kita menjaga pola hidup, tidak perlu divaksin,” ungkapnya.

Kepala KCD Wilayah IV Ai Nurhasan mengatakan, pihaknya masih mendata berapa banyak guru yang mau divaksin. “Minatnya perlu didongkrak. Perlu terus sosialisasi,” ungkapnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, jumlah guru di Karawang yang akan divaksin juga masih didata. Kuota vaksinasi untuk guru ini tergantung jumlah guru dari hasil pendataan. “Tergantung jumlah guru yang ada,” tuturnya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengajukan pengadaan 28 ribu vaksin Covid-19 yang ditujukan untuk guru dan tenaga pendidikan. Rencananya vaksin tersebut dibagi secara bertahap dengan prioritas kepada sekolah yang akan menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka. ”Guru atau tenaga pendidikan yang akan divaksin di Jabar itu banyak. Jumlahnya bisa mencapai 28 ribu. Nanti kami buat tahap sekolah mana dulu yang mau melakukan tatap muka. Yang kedua, usia guru,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi.

Pengajuan vaksin Covid-19 ke Dinas Kesehatan Jabar untuk guru disesuaikan dengan jumlah guru dan staf pengajar di Jabar. ”Yang jelas, pekan depan kami sudah akan menyiapkan vaksin buat guru,” ujar Dedi.
Saat ini, kata Dedi, Dinas Pendidikan Jawa Barat sedang mendata sekolah yang akan menggelar sekolah tatap muka. Pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) sudah ada sekitar 2.870 sekolah di berbagai wilayah yang mengajukan sekolah tatap muka. Akan tetapi, dari kajian yang sudah dilakukan, jumlah sekolah yang ideal untuk melakukan tatap muka hanya 626 sekolah. ”Meski demikian, keputusan untuk menggelar sekolah tatap muka tetap berada dalam kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Kami hanya berupaya menyediakan sarana, meskipun keputusan nantinya sekolah tatap muka atau tetap daring,” terang Dedi.

Menurut dia vaksinasi sangat diperlukan bagi tenaga pendidikan setelah program untuk tenaga kesehatan rampung. Hal itu agar proses pembelajaran bisa berjalan lancar dan tidak terjadi kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. (nce)

Related Articles

Back to top button