Uncategorized

Swadaya Bangun Dapur Umum

DAPUR UMUM: Desa Sirnabaya sediakan 350 makanan untuk dibagikan kepada warga.

Desa Sirnabaya Sediakan 350 Nasi Bungkus

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Masyarakat Desa Sirnabaya membangun dapur umum untuk menunjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sumber dana yang digunakan merupakan donasi dari masyarakat dan para pengusaha di desa tersebut. Bantuan beras juga datang dari Pemkab Karawang melalui pemerintahan kecamatan. “Karena merasa kebersamaan di wilayah pedesaan, jadi kami ini swadaya. Ada juga donasi dari teman-teman pegusaha, dana itu kami kumpul dari kesadaran masyarakat,” ucap Kepala Desa Sirnabaya Masuran, Kamis (7/5).

Adapun petugas di pengelola dapur umum memberdayakan anggota PKK Desa Sirnabaya. Disamping itu staf desa dan aparatur RT RW setempat juga turut dilibatkan bahkan unsur komunitas di masyarakat juga nampak ikut membantu di dapur umum. Dikatakan Masuran, unsur-unsur tersebut memang terlibat aktif dalam satgas penanganan Covid-19 tingkat desa di Sirnabaya.

Lebih lanjut dia mengatakan dapur umum tersebut didirikan agar masyarakat di desanya dapat saling berbagi. Dalam situasi pandemi seperti ini tentunya banyak warga yang terdampak dan membutuhkan bantuan. Terlebih PSBB telah diterapkan di Karawang yang tentunya membatasi aktifitas masyarakat dalam mencari nafkah.

Dapur umum Desa Sirnabaya berdiri di halaman kantor kepala desa. Kegiatan memasak dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga menjelang sore. Adapun pembagian makaman dilakukan sore hari selepas waktu asar. Dalam sehari mereka mampu membuat sekitar 250 sampai 350 nasi bungkus. Pembagian diberikan langsung kepada masyarakat dengan menyisir perkampumgan. “Dengan dapur umum ini harapannya dapat saling membantu dan menolong serta menciptakan tali kekeluargaan,” harap Masuran.

Dapur umum di Desa Sirnabaya beroperasi sejak hari pertama diterapkannya PSBB Rabu kemarin. “Kita ikut masa waktu PSBB yang pertama, sampai 14 hari ke depan ya,” paparnya.

Kucuran bantuan beras dari pemda belum dirasakan oleh seluruh desa, salah satunya desa di Kecamatan Rawamerta. Acum, ketua Ikatan Kepala Desa (IKD) Kecamatan Rawamerta mengatakan sampai saat ini seluruh pemerintah desa se-Kecamatan Rawamerta belum menerima bantuan beras dari pemerintah daerah. Rencananya beras yang akan digelontorkan kepada pemerintah kecamatan dari kabupaten ini sebanyak dua ton dan akan dibagikan untuk 13 desa. “Rencana dari pemerintah daerah itu ada bantuan dua ton per kecamatan, sementara kalau dibuatkan dapur umum tidak mungkin, ada rencana mau kita bagi setiap desa, setiap satu desa itu kisaran 1,5 kuintal,” jelasnya.

Kemudian dengan bantuan beras yang akan digelontorkan pemerintah daerah ini tidak akan cukup untuk membuat dapur umum di setiap desa atau satu titik di kecamatan, pasalnya untuk dapur umum ini tidak hanya dengan bantuan beras saja, melainkan harus ada juga gas atau lauk pauknya. “Karena disitu tidak mungkin makan beras doang (tapi) harus ada lauk pauk terus masak juga harus ada gas dan lain sebagainya,” ucap Acum yang juga selaku Kepala Desa Cibadak.

Menurut Acum, jika dibuatkan dapur umum per desa pun tidak akan tercover semua, mengingat jumlah penduduk per desa yang melebihi ribuan itu. Misalnya Desa Panyingkiran saja jumlah hak pilih mencapai 4.000 suara dan kalau desa yang lain di Kecamatan Rawamerta ini kisaran 3.000 hak pilih, sehingga besar kemungkinan beras itu akan dibagikan kepada warga dengan mentah. Tapi kalau untuk di Desa Cibadak sendiri rencananya akan diberikan juga bantuan 500 ribu per RW. (din/mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button