Sweeping Anak STM di Stasiun Kereta
Puluhan pelajar asal Karawang gagal berangkat ke Jakarta karena keburu tertangkap polisi yang menggelar razia di sejumlah stasiun kereta api.
Pelajar Mau Demo Bikin Sibuk Polisi
KOTABARU, RAKA – Rencana aksi pelajar STM ternyata membuat polisi sibuk. Sejumlah stasiun kereta api dijaga ketat oleh aparat. Di Cikampek, pelajar yang kedapatan berada di stasiun langsung diamankan polisi gabungan dari Polsek Kotabaru dan Polsek Cikampek. Kanit Reskrim Polsek Kotabaru Aipda Sarin Burhanudin mengatakan, pihaknya mengamankan pelajar yang hendak berangkat ke Jakarta saat melakukan patroli di stasiun yang ada di Cikampek. “Ada beberapa pelajar yang kami amankan, di Stasiun Dawuan Cikampek, pada pukul 07.00 WIB,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Senin (30/9).
Sarin mengatakan, para pelajar tersebut diketahui akan pergi ke Jakarta untuk mengikuti aksi demonstrasi. “Sebanyak empat pelajar Kotabaru yang kami amankan semuanya siswa SMK Muhammadiyah 2 Cikampek. Mereka langsung dibawa ke Polres Karawang untuk dilakukan pendataan dan pembinaan,” terangnya.
Salah satu petugas Polsek Cikampek yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dalam razia gabungan tersebut, sebanyak sembilan pelajar, terdiri dari lima siswa SMK Pakusarakan Cikampek dan SMK Muhammadiyah 2 Cikampek diamankan. “Semua pelajar diamankan, dan langsung dibawa ke Polres Karawang,” katanya.
Masih dikatakannya, sore harinya, sembilan pelajar yang terdiri dari lima siswa SMK Taman Siswa Cirebon dan empat SMK Taman Siswa Cikampek juga diamankan oleh aparat kepolisian. “Ada lagi sembilan pelajar diamankan di Stasiun Cikampek. Mereka dikembalikan ke sekolah, sekarang masih ada ada di SMK Taman Siswa Cikampek,” tuturnya.
Kepala SMK Taman Siswa Cikampek Supriyono mengaku, siswanya tidak terlibat untuk mengikuti aksi demo ke Jakarta. “Siswa kami hanya mau mengantar siswa SMK Taman Siswa cirebon ke Stasiun Cikampek. Bukan untuk ikut demo, tapi mau tanding basket ke SMK Taman Siswa Jakarta,” katanya.
Sementara Kepala SMK Muhammadiyah 2 Cikampek Enda Rahmat mengatakan, meski pihaknya sudah melakukan imbauan kepada peserta didiknya untuk tidak mudah terprovokasi demo ke Jakarta, namun ada beberapa siswa sekolah tersebut diamankan oleh polisi di Stasiun Dawuan Cikampek. “Memang benar ada empat peserta didik kami diamankan oleh kepolisian. Ketika sudah dipulangkan ke sekolah, kami akan melakukan rapat wali kelas dan staf sekolah, dan akan melakukan pembinaan,” terangnya.
Tak hanya di Stasiun Cikampek, polisi juga sibuk berjaga di Stasiun Karawang. Kabag OPS Polres Karawang Kompol Iskandar Hartana mengatakan, Polres Karawang melakukan penyekatan di Stasiun Karawang kota, dan kembali mengamankan 20 orang siswa, yakni siswa SMK Gunung jati, SMK Karya Utama, SMK Bina Karya, SMK Tunas Utama, SMK PGRI 1 dan 2 dan SMK Ibnu Nusa. “Pelajar tersebut diamankan hendak berangkat untuk bergabung dengan massa aksi demo di Jakarta,” ucapnya.
Kasat Binmas Polres Karawang AKP Marsono menyebut, para siswa ini sangat gampang terprovokasi dengan ajakan-ajakan dari media sosial dan jejaring pesan singkat. “Mereka kita amankan di stasiun Karawang kota dan stasiun Dawuan cikampek,” ujarnya.
Saat dilakukan penggeledahan, lanjutnya, polisi tidak menemukan senjata tajam dan barang berbahaya lainnya dari tas bawaan pelajar. “Setelah berhasil kita amankan, para pelajar dilakukan pendataan dan dibina. Kami pun memanggil guru dari sekolah masing masing dan orang tua para siswa supaya mengetahui anaknya telah diamankan Polres Karawang,” paparnya.
Terpisah, Kepala Disdikpora Karawang Dadan Sugardan mengatakan bahwa kewenangan pelajar SMK berada pada Kepala Cabang Dinas. “Kewenangannya ada di KCD. Saya kurang tahu perkembangannya,” singkatnya. (nce)