Jejak Pewaris Nabi di Karawang (3)
KARAWANG, RAKA – Saat menyebarkan agama Islam di Karawang, Syech Quro menikah dengan Ratna Sondari, putri dari Ki Gedeng Karawang. Dari berbagai literasi disebutkan, hasil pernikahan dengan Ratna Sondari, Syech Quro memiliki seorang putra yang bernama Syech Akhmad yang menjadi penghulu pertama di Karawang. Selain itu, Syech Quro juga memiliki salah satu santri yang sangat berjasa dalam menyebarkan ajaran Agama Islam di Karawang yaitu bernama Syech Abdulah Dargom alias Syech Darugem bin Jabir Modafah alias Syech Maghribi keturunan dari Sayyidina Usman bin Affan r. a. Yang kelak disebut dengan nama Syech Bentong alias Tan Go. Syech Bentong memiliki seorang istri yang bernama Siu Te Yo dan dia mempunyai seorang putri yang diberi nama Siu Ban Ci.
Saat usia Syech Akhmad beranjak dewasa, Syech Quro berwasiat kepada santri–santri yang sudah cukup ilmu pengetahuan tentang ajaran Agama Islam seperti Syech Abdul Rohman dan Syech Maulana Madzkur di tugaskan untuk menyebarkan ajaran Agama Islam ke bagian selatan Karawang, tepatnya ke kecamatan Telukjambe, Ciampel, Pangkalan, dan Tegalwaru sekarang. Sedangkan Syech Ahmad, ditugaskan sang ayah meneruskan perjuangan menyebarkan ajaran Agama Islam di Pesantren Quro Karawang atau Masjid Agung Karawang saat ini.
Sementara santrinya Syech Bentong ikut bersama Syech Quro pergi ke bagian Utara Karawang tepatnya ke Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang. Usia Syech Quro sudah sangat uzur, akhirnya Syech Quro Karawang meninggal dunia dan dimakamkan di Pulobata. Maqom ini merupakan maqom Syekh Quro, dan di ketemukan secara bathiniyah hari Sabtu kliwon tahun 1956 oleh ayah Dji’in atau Raden Soemaredja. Makanya masyarakat datang ke sini untuk berziarah setiap malam Sabtu atau di sebut Sabtu. “Kalau ini makom Syekh Quro dilengkapi SK nya juga,” pungkas Aca. (rok/rk)