HEADLINEKARAWANG

Tahun Bekerja Keras

SEDERHANA: Tidak ada persiapan meriah dalam menyambut Imlek tahun ini.

KARAWANG, RAKA – Tahun ini, menyambut Imlek dipersiapkan secara sederhana. Tidak akan ada perayaan semeriah tahun-tahun sebelumnya. Kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, membuat para warga Tionghoa merayakannya secara sederhana. Shio tahun ini merupakan Kerbau Logam, yang bermakna bekerja keras.

Terdapat perbedaan perayaan Imlek bagi umat Konghucu tahun ini. Hal tersebut karena masih adanya Covid-19 di Kabupaten Karawang. Perbedaan yang terjadi yakni tahun ini hanya menyediakan lilin serta persembahan saja tidak ada perayaan yang meriah seperti tahun sebelumnya. Di malam perayaan jemaat akan melakukan ibadah bersama keluarga di rumah. “Kalau misalnya di klenteng seperti gini orang-orang memberikan sumbangan lilin,” ujar Wawan Kurniawan, ketua Klenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang, Rabu (9/2).

Persembahan yang diberikan terdiri dari buah-buahan serta daging. Terdapat dua persembahan yakni untuk leluhur serta Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut diletakan di meja abu. Secara agama tanggal 24 bulan Desember jemaat memberikan sumbangan untuk orang tidak mampu. Pada Kamis (11/12) pihak klenteng tidak mengadakan persembahan secara langsung. Menurut Wawan, setiap persembahan memiliki filosofi tersendiri. Buah-buahan melambangkan rasa syukur atas melimpahnya hasil pertanian. Daging yang dipersembahkan yakni babi, sapi, kambing. Di klenteng tersebut persembahan yang diberikan berupa buah-buahan.

Daging akan dipersembahkan saat perayaan hari ulang tahun Dewa. “Saat hari Imlek ibadah secara langsung diganti dengan secara daring,” terangnya. Pihak klenteng pun tidak mengadakan perayaan imlek secara langsung bagi jemaat. Pertunjukan barongsai pun ditiadakan. Ibadah umat Konghucu berdasarkan perubahan pergerakan bulan. Jemaat yang terdapat di klenteng tersebut berasal dari berbagai wilayah bukan hanya dari Kabupaten Karawang saja. Setiap tanggal 1 serta 15 menurut kalender Konghucu selalu ramai. Hal tersebut karena jemaat melakukan persembahan sesuai dengan perubahan iklim. “Emang dari dulu seperti itu, kalau orang dulu itu ada perubahan iklim selalu sembayang,” paparnya.

Shio tahun ini, lanjutnya, merupakan Kerbau Logam. Artinya, tahun bekerja keras. “Shio Kerbau Logam bermakna kita harus kerja keras. Walaupun perlahan tapi pasti dan unsur logam bermakna bahwa perekonomian dunia masih agak sulit, kalau bisa bertahan maka akan menghasilkan sesuatu yang baik seperti orang zaman dulu menemukan logam,” teranya.

Hanya saja, Wawan mengingatkan, shio ini penanda tahun atau usia seseorang, bukan penentu nasib seseorang. “Zaman dulu setiap raja menentukan awal kalender yaitu dari kelahiran dia, tiap ganti raja selalu ganti tahun, dengan adanya shio bisa diketahui usia seseorang,” tutupnya.
Tidak hanya di Klenteng Bio Kwan Tee Koen, di Sian Djin Kupoh pun tidak nampak ada persiapan berlebihan. Suasana di klenteng ini masih terlihat sepi dan tidak akan ada perayaan besar-besaran saat Imlek nanti. (cr6)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button