Tak Dikembalikan, Beras Bansos Ditukar
Syueb Sulaiman
CIKAMPEK, RAKA – Buruknya kualitas beras yang dibagikan pemerintah untuk masyarakat melalui program Dapur Umum membuat camat marah.
Camat Cikampek Syueb Sulaiman menilai, beras yang dibagikan sangat tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. “Karena berasnya tidak layak dan banyak kutunya, terus para kepala desa juga tidak mau terima mending kita pulangkan lagi,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Kamis (14/5).
Ia menambahakan, beras yang diberikan sebanyak 2 ton per kecamatan tersebut bukan hanya terjadi di wilayah Cikampek saja. Namun, juga terjadi di wilayah lainnya. “Kalau mau dibilang semua kecamatan juga sama kualitas berasnya buruk dan tidak layak,” terangnya.
Kemungkinan besar kata Syueb, beras yang dibagikan dari bulog tersebut juga merupakan beras pada tahun lalu yang ditimbun dengan pengawet. “Saya juga kata bulognya, saya tanyain langsung karena kualitas berasnya memang buruk,” akunya.
Dengan kondisi saat ini, masyarakat mungkin tidak akan menolak karena tengah membutuhkan bantuan. Namun jika dilihat dari kemanusiaan baginya beras tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. “Jujur saya sangat prihatin, apa karena jenis bantuan jadi kualitas berasnya seenaknya aja,” ungkapnya.
Dia berpesan, agar bulog bisa lebih memprioritaskan kualitas beras yang dibagikan untuk masyarakat. Jangan sampai kejadian tersebut terulang kembali. “Kita berharap ini tidak terjadi lagi,” pesannya.
Kepala Desa Cikampek Selatan Heru Sopandi mengatakan, kualitas beras memang sangat tidak layak dikonsumsi karena berkutu dan bau. Namun, pihaknya tidak mengembalikan lagi, akan tetapi dituker dengan beras yang bagus ke toko beras yang ada di wilyah tersebut. “Allahmdulillah, Toko Beras Agung mau menukar beras yang tidak layak dikonsumsi, dituker dengan beras berkualitas,” pungkasnya. (acu)