Tak Lepas dari Buku
CIKAMPEK, RAKA – Tak ada proses yang mengkhianati hasil. Kesuksesan serta keberhasilan yang didapatkan oleh seseorang, tidak terlepas dari upaya dan usaha yang dilakukan oleh orang tersebut. Jika berproses dan berusaha dengan baik, maka keberhasilan pun sudah pasti didapatkan. Itulah kalimat yang disampaikan oleh seorang pelajar SMAN 2 Cikampek Fenny Zakaria, saat berbincang dengan Radar Karawang, Senin (18/2).
Bagi Fenny, membaca buku merupakan kewajiban yang harus selalu dilakukan oleh seorang pelajar. Karena dengan rutinitas membaca bukunya, ia yang saat ini tengah duduk di bangku kelas XII SMA, selalu mendapatkan prestasi akademik dalam setiap jenjang pendidikannya. “Kuncinya harus banyak membaca dari berbagai media selain buku. Kemudian membuat rangkuman materinya. Alhamdulillah dari sekolah SD sampai SMP selalu dapat peringkat 1, peringkat 2 dan peringkat 3. Peringkat paling bawah itu waktu kelas X dapat peringkat 5. Karena satu kelas itu murid prestasi semua. Tapi kelas XII naik lagi jadi peringkat 3,” ungkap pelajar yang memiliki hobi membaca buku itu.
Selain membaca buku, dara manis kelahiran Bandar Lampung 20 September 2000 itu juga mengatakan, keteraturan, kedisiplinan serta kesungguhan dalam belajar juga menjadi kunci suksesnya dalam meraih prestasi di sekolahnya. Untuk itu, meski dirinya tidak pernah mengikuti kegiatan les, bimbel dan kegiatan belajar tambahan di luar jam sekolahnya, namun ia tetap mampu bersaing dan mendapatkan prestasi akademik yang membuat bangga kedua orangtuanya. “Kalau jadwal belajar di tempat lain gak ada. Tapi aku maksimalkan di sekolah dan belajar di rumah. Intinya sih kembali lagi sama kitanya. Kalau kita belajar sungguh-sungguh maka prestasi pasti kita dapatkan. Semuanya tergantung usaha kita,” ujarnya.
Gadis berparas cantik yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara itu, juga mengaku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Untuk itu, setelah lulus nanti ia berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya dan mengambil jurusan kedokteran di UNPAD Bandung. Namun karena, nilai rata-ratanya tidak memenuhi syarat untuk masuk ke jurusan tersebut. Maka ia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Jurusan Keperawatan. “Ikut SMPTN rata-rata nilainya kurang jadi gak bisa masuk jurusan kedokteran. Mau masuk perawat aja atau daftar di universitas lain,” akunya.
Fenny yang saat ini bertempat tinggal di Perumahan Griya Citra Persada Desa Dawuan Timur juga menyampaikan, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak bisa dicapai. Begitu juga dengan cita-cita tingginya untuk menjadi seorang dokter. Ia masih merasa yakin bahwa dirinya akan mampu mewujudkan cita-citanya. “Jangan pernah berputis asa dan berhenti berusaha. Sekarang kan saya gagal yah masuk unpad jurusan kedokteran. Jangan jadikan kegagalan itu sebagai penghambat bagi kita untuk tetap berproses mencapai cita-cita. Karena sesungguhnya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda,” pesannya.(nce)