Tak Mau Ketinggalan, Tidak Bosan Inovasi

HASIL INOVASI: Kepala UPTD Litbang Keramik Plered Mumun Maemunah menunjukkan keramik karya perajin lokal. Untuk merespon pasar, para perajin keramik terus melakukan inovasi produk mereka.
PURWAKARTA, RAKA – Para perajin gerabah keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, terus melakukan inovasi dan desain untuk mengikuti tren dan permintaan pasar.
Selain desain bentuk, perajin juga terus berinovasi dalam teknik pewarnaan dan finishing, terlebih untuk keramik dengan target pemasaran ke luar negri atau untuk diekspor.
Kepala UPTD Penelitian dan Pengembangan Keramik Plered Mumun Maemunah mengungkapkan, untuk melakukan inovasi tersebut selain keluar dari ide-ide kreatif perajin, tak jarang pihaknya bersama Kementerian Perindustrian turun langsung memberikan pendampingan untuk melakukan sejumlah inovasi tersebut. “Bisa dibilang setiap waktu, inovasi itu memang harus dilakukan karena kita harus mengikuti permintaan pasar juga, bahkan belum lama ini dari Kemenperin pun datang langsung ke perajin melakukan pendampingan atau bimbingan untuk membuat inovasi baru. Seperti dalam teknik pewarnaan keramik yang saat ini dimintai pasar,” ungkap Mumun saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/12).
Meski begitu, kata Mumun, pihaknya tidak bisa intervensi terkait inovasi desain atau pewarnaan kepada pengrajin. Selain menyangkut soal seni, pengrajin pun punya pasar terdendiri dan komunikasi pesanan desain hingga pewarnaan pun langsung ke perajin. “Jadi sifatnya pemerintah dalam hal ini kami di UPTD Litbang Keramik hanya sebatas pendampingan dan fasilitator, adapun itu terkait desain yang dibutuhkan pasar, terkadang pengrajin itu lebih tau karena banyak buyer di luar negeri itu yang langsung komunikasi ke perajinnya,” jelasnya.
Untuk mendaptkan buyer di luar negeri, biasanya perajin mengikuti pameran keramik tingkat nasional. Pada saat pameran tersebut, para buyer atau pun pengusaha bisa langsung menawar harga dan memesan produk pilihannya. Selain itu, UPTD Litbang Keramik pun gencar melakukan promosi di website resminya. “Iya biasanya begitu, lewat pameran perajin bertemu buyer. Kalau pun ada yang melalui kita via web biasanya kita arahkan ke para perajinnya langsung,” terang Mumun.
Selain untuk keperluan pasar lokal, keramik Plered juga diekspor ke sejumlah negara Eropa. Tahun 2019 ini, sebanyak 56 kontainer sudah dikirimkan ke luar negeri. “Dari Januari hingga pertengahan Desember 2019 ini, sudah 56 kontainer yang kita kirim ke luar negeri dan itu masih bertambah karena ada beberapa kontainer belum diberangkatkan. Dan semoga perajin terus bisa mengikuti kebutuhan pasar dan meningkatkan produksinya,” pungkasnya. (gan)