Tak Pakai Helm Dipaksa Putar Balik

PUTAR BALIK: Salah seorang pengendara sepeda motor terpaksa harus putar balik karena tak pakai helm.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Karawang, hingga hari kelima volume lalu lintas di perbatasan Rengasdengklok-Pebayuran Bekasi masih belum ada penurunan secara signifikan. Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, akan diminta pulang kembali.
Tidak kurang 48 roda dua dari 554 sepeda motor yang dipaksa untuk putar balik karenakan tidak menggunakan helm saat hendak melintasi jembatan penghubung dua kabupaten tersebut. Menurut Indamancik, perwira pengendali check point Rengasdengklok volume kendaraan dari hari pertama dilakukan PSBB sampai sekarang ini masih terbilang normal. Pihaknya mengaku keramaian lalu lintas ini dapat dilihat di waktu pagi dan sore saja, kemudian masyarakat yang melintasi jalan ini sudah mulai sadar akan kewajiban untuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. “Kalau yang tidak pakai masker tadi ada satu orang, itu yang mau berangkat mancing,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (10/5).
Selain tidak menggunakan helm, masih banyak juga pengendara yang tidak memakai sarung tangan, adapun yang memakai sarung tangan itu kebanyakan perempuan. Kemudian kata Indamancik, sampai saat ini dirinya tidak menemukan pengedara yang akan mudik melintasi penyeberangan Rengasdengklok-Pebayuran ini. “Kalau hari ini belum ada pemudik yang lewat sini, paling ada mobil biasa aja, itupun kalau ada penumpang di depan, kita minta supaya pindah kebelakang,” katanya.
Serda Wirja AT, koramil Rengasdengklok yang bertugas di check point Rengasdengklok mengaku dari sekian pengendara yang tidak menggunakan helm saat melintasi perbatasan dua kabupaten ini kebanyakan adalah orang yang sama dan kerap diberikan imbauan atau teguran untuk menggunakan helm. Bahkan terlebih lagi dia sampai hafal dengan pengendara yang masih ngeyel tidak memakai helm tersebut. “Sekarang ini pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm disuruh putar balik, jadi tidak ada alasan lagi,” pungkasnya. (mra)