Tak Punya Air Bersih, Sungai pun Jadi

TAK PUNYA SUMUR: Kotornya air Sungai Citarum tak dihiraukan warga Sirnasari. Mereka mandi dan mencuci pakaian ataupun perabotan rumah tangga di sungai ini, soalnya mereka tak punya air sumur di rumahnya masing-masing.
Mandi, Cuci dan Buang Hajat di Citarum
RENGASDENGKLOK, RAKA – Kotor dan keruh, tak jadi halangan bagi warga Sirnasari, Desa Kalangsari untuk membasahi badan dengan air Sungai Citarum.
Kehidupan warga di bantaran Sungai Citarum Dusun Sinarsari, Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok cukup memperihatinkan, pasalnya masih ada masyarakat yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah, meski hidup mereka di bawah garis kemiskinan. Amah (42), warga Dusun Sinarsari, Desa Kalangsari, mempertanyakan kehadiran pemerintah untuk memberikan bantuan kepada warga tidak mampu ternyata belum juga dirasakannya. “Harusnya pemerintah adil, jangan cuma warga mampu yang mendapatkan bantuan,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (16/12).
Saluran air sungai Citarum masih menjadi buruan warga yang tidak memiliki kamar mandi, dan tidak sedikit jumlahnya yang masih memanfaatkan air dari Citarum. Kata Amah, setiap hari banyak warga yang mandi mulai dari anak kecil, pemuda hingga lansia dan mencuci di sungai Citarum, meski airnya kotor sekalipun. “Kalau buat masak kita minta ke yang punya sumur,” ujarnya.
Hal serupa dikatakan Tarma (77), warga Kalangsari, diriya mengaku setiap hari, pagi dan sore mandi di sungai Citarum, bahkan sempat mandi di waktu tengah malam. Bagi Tarma, tidak lagi memiliki rasa takut untuk beraktivitas di sungai terpanjang di Jawa Barat itu. “Alhamdulillah tidak ada apa-apa, walaupun malam-malam mandi di sini juga,” katanya.
Bukan hanya mandi, masih banyak masyarakat juga yang membuang hajat di bantaran sungai Citarum, kata Tarma, bukan keinginan warga untuk buang air besar di Citarum, karena mereka tidak memiliki kamar mandi. “Kalau ada kamar mandi tidak mungkin jauh-jauh buang air besar ke sungai, apalagi kalau malam,” pungkasnya. (mra)