Purwakarta

Taman Air Mancur Mati, Gantinya Museum Diorama

WISATA ALTERNATIF: Sebagai ganti Taman Air Mancur Sri Baduga yang tidak beroperasi, Pemkab Purwakarta menyodorkan Museum Diorama.

PURWAKARTA, RAKA – Musim kemarau yang berkepanjangan, membuat taman air mancur Sri Baduga tidak lagi menunjukkan atraksi air mancur warna-warni. Kondisi tersebut, ternyata memengaruhi kunjungan wisatawan.

Tak mau kehilangan pengunjung, Dinas Pemuda dan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta menyediakan alternatif wisata seperti Taman Maya Datar, Taman Pancaniti, serta Museum Diorama.

Kepala Bidang Pariwisata Disporaparbud Irfan Suryana memastikan air mancur Sribaduga tak akan beroperasi hingga Desember mendatang dikarenakan sistem pengairan di sekitar Situ Buleud masih minim. “Ya kemungkinan nanti Januari beroperasi lagi, karena suplai air masih tumpang tindih dengan petani, kalau airnya diambil untuk Situ, petani gimana?” katanya.

Di sisi lain, masih banyak tempat wisata alternatif bagi pengunjung yang akan berwisata ke Purwakarta. “Di kita ada museum Diorama Nusantara sebagai tempat wisata edukatif untuk mengenalkan sejarah nusantara dan sunda, serta berbagai taman yang bagus seperti Maya Datar dan taman Pancaniti,” jelasnya.

Sementara Kepala UPTD Diorama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Edi Rasidi mengatakan, pengunjung museum yang seringkali mendatangi diorama itu umumnya pelajar. Mulai dari pelajar SD, SMP hingga SMA. Mereka biasanya datang ke Museum Diorama dalam rangka studi tur.

Dia juga mengatakan, pengunjung Museum Diorama bisa mencapai lebih dari 1.000 orang pada akhir pekan. Para pengunjung mendatangi Museum Diorama yang ada di Purwakarta, seperti Museum Bale Panyawangan Diorama Ki Sunda Purwakarta, Diorama Nusantara, Galeri Wayang, serta Bale Indung Rahayu. “Kami bersyukur, sekarang museum yang baru berdiri selama beberapa tahun sudah banyak dikenal masyarakat, khususnya kalangan pelajar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Disporaparbud Kabupaten Purwakarta Heri Anwar mengakui, matinya air mancur mengakibatkan berkurangnya kunjungan wisata serta berdampak pada kegiatan usaha di sekitar Taman Sri Baduga. “Setiap minggu pengunjung kurang lebih 60 ribu sampai 70 ribu orang ketika air mancur bisa beroperasi,” terangnya.

Untuk kunjungan alternatif, pihaknya menyiapkan, gelaran air mancur menari mini di Alun-alun Purwakarta, untuk menghindari kekecewaan pengunjung. “Ada air mancur cuman kecil di alun-alun, tapi gak sebesar di taman Sri Baduga. Alternatifnya diarahkan kesana,” ujarnya. (ris)

Related Articles

Back to top button