Uncategorized

Tambak Ikan di Tiga Desa Kering

PANGKALAN, RAKA – Sebanyak enam petambak ikan darat dari 26 petambak di wilayah Kecamatan Pangkalan terpaksa menghentikan usahanya setelah tambaknya kering akibat musim kemarau yang melanda tiga bulan terakhir.

Hal itu diungkapkan Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Kecamatan Pangkalan H. Amang. SP, yang di wakili Surdi Susanto, Kamis (18/10). Menurut dia, kondisi tersebut berpengaruh pada budi daya perikanan darat karena banyak kolam yang kekurangan air. Bahkan, di beberapa wilayah, ada kolam yang sama sekali tidak ada airnya karena sudah kering.

“Kami telah memantau ke sejumlah wilayah, termasuk beberapa empang milik warga. Cuma berbeda dengan yang di wilayah Desa Cintaasih, sama sekali tidak ada airnya karena empang – empang disana sangat bergantung pada hujan,” kata Surdi, dia memperbandingkan dengan empang di Desa Medalsari yang masih bertahan.

Dikatakannya, petambak di Medalsari menggunakan pompa air untuk memompa air sehingga ikan – ikan tetap bisa tetap hidup. Surdi memperkirakan, produksi perikanan budi daya di kecamatan Pangkalan mengalami penurunan sekitar 20-25 persen akibat kemarau panjang. Menurut dia, jenis ikan yang paling terkena dampak kemarau panjang adalah gurami dan emas, sedangkan lele masih bisa bertahan.

Dirinya pun mengungkapkan, dari 26 pemilik empang budidaya ikan tawar di wilayah kecamatan pangkalan terbagi di lima desa, yaitu Desa Cintaasih ada 7 Empang dan Medalsari 4 empang, Desa Jatilaksana 4 empang serta Mulangsari sebanyak 6 empang ditambah Desa Tamanmekar 5 empang. Sedang petambak yang menghentikan aktifitasnya ada di Desa Cintaasih sebanyak 3 empang dan desa Tamanmekar 1 empang, juga di Desa Mulangsari 2 empang. (yfn)

Related Articles

Back to top button