Tanah Merah Proyek Sutet Tercecer
CILAMAYA WETAN, RAKA – Setiap hari tak kurang dari 50 unit dum truk pengangkut tanah merah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) melintasi jalur Cikalong-Cilamaya.
Diduga tidak rapi dan overload, tanah yang diangkut itu tercecer di jalan. Saat kering, jalanan berdebu, sebaliknya saat diguyur hujan jalanan menjadi licin. Kepala Desa Tegalwaru Aruji Atmaja mencatat, sudah ada empat pengendara motor jatuh saat melintasi jalan licin yang warnanya semakin memerah. Ia tegaskan, tanah merah yang tercecer tersebut, bukan berasal dari truk pengangkut tanah menuju proyek Pasar Cilamaya. “Tanah tercecer, kalau panas berdebu, kalau hujan licinnya minta ampun,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Senin (11/2) kemarin.
Aruji menambahkan, tanah yang ada di jalan harus dibersihkan kontraktor, supaya kalau hujan tidak licin. Kemudian, perusahaan harus tanggung jawab jika ada pengendara yang kecelakaan akibat jalan licin. “Bersihkan setiap hari dengan tuntas. Kalau ada yang kecelakaan akibat itu, kita minta perusahaan pengadaan proyek tanah untuk PLTGU tanggung jawab,” ujarnya.
Kasie Trantibum Kecamatan Cilamaya Wetan Eeng Haerudin mengatakan, pihaknya sudah menemui pimpinan proyek pengadaan tanah yang ditransitkan dulu di Desa Tegalwaru, sebelum ke lokasi PLTGU Cilamaya. Bahkan, Camat sudah memperingatkan agar dum truk yang mengangkut tanah tersebut, dilarang masuk selama tanah yang diangkut truk belum ditutup terpal. “Bila perlu (truk) dikandangin dulu,” katanya.
Ia melanjutkan, ketegasan Muspika itu berbuah hasil. Karena pihak perusahaan menjanjikan upaya pembersihan tanah-tanah yang berceceran, dengan peralatan yang sudah disediakan. “Kita sudah temui pihak pengadaan tanah tersebut, katanya sudah disiapkan mobil bak kecil dan peralatan untuk membersihkan jalanan licin tersebut,” katanya.
Budi, selaku tim subkontraktor pengadaan tanah tersebut mengatakan, banjir keluhan soal jalanan licin sudah direspon dan ditindaklanjuti dengan pembersihan menyeluruh jalan Tegalwaru-Mekarmaya. Dalam sehari, pengiriman tanah tidak menentu, tergantung cuaca. “Siap, kita sudah follow up kaitan keluhan tersebut,” ujarnya. (rud)