Karpet Masjid Raya Puri Telukjambe tak Dipakai

TAK DIGUNAKAN: Karpet Masjid Raya Puri Telukjambe digulung. Jamaah membawa sajadah sendiri sebagai alas.
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Sejumlah masjid menerapkan standar yang ditetapkan pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Diantaranya menyiapkan hand sanitizer, sabun dan menggulung karpet masjid.
Meski di sejumlah daerah pelaksanaan salat Jumat ditiadakan, namun di Masjid Raya Puri Telukjambe masih nampak ramai pada Jumat (20/3) siang. Para jamaah nampaknya masih antusias beribadah dan tidak begitu mengkhawatirkan virus corona yang sampai saat ini terus mewabah. “Saya lihat sih masih ramai, di bawah tadi penuh, di atas juga penuh,” ujar Mulyanto (60), salah satu jamaah masjid tersebut.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Puri Telukjambe telah mengantisipasi agar virus corona tidak menyebar di lingkungan masjid. Beberapa botol cairan pembersih tangan telah disediakan di setiap tangga menuju masjid. Karpet masjid pun sudah tidak lagi digunakan, jamaah beribadah langsung beralaskan lantai atau sejadah yang dibawanya sendiri.
Wakil Ketua DKM Masjid Raya Puri Telukjambe Agi Ginanjar mengatakan upaya tersebut telah dilakukan sejak satu minggu yang lalu. Ia mengatakan pihaknya akan mengikuti arahan dari pemerintah mengenai upaya-upaya yang mesti dilakukan oleh DKM. “Ini kan bentuk ikhtiar kita, kaidahnya kan kalau kita tidak tahu maka bertanya pada yang tahu atau mengikuti, ittiba’ lah pada ahlinya,” ucapnya.
Ditegaskannya, setiap arahan dari pemerintah akan dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai kapasitas mereka. Ia sendiri berharap wabah ini segera berlalu terlebih tak lama lagi memasuki bulan Ramadan. Ia berharap umat Islam dapat menyambut Ramadan dengan kesukacitaan dan kekhusyuan ibadah seperti biasanya tanpa ada kekhawatiran.
Sebelumnya, bendahara DKM Masjid Raya Puri Telukjambe Sugito juga telah menyampaikan beberapa imbauan kepada jamaah sebelum pelaksanaan salat Jumat. Beberapa hal yang disampaikannya diantaranya adalah imbauan kepada imam dan khatib untuk tidak terlalu lama saat khutbah dan salat. Jamaah juga diimbau untuk membawa sejadah sendiri dan menggunakan masker bagi yang sakit. Selain itu mereka juga sementara waktu tidak disaranakan bersalaman dan berkumpul di masjid setelah salat.
Kepada Radar Karawang Sugito mengakui pihaknya belum memiliki alat pendeteksi tubuh sebagaimana disarankan oleh pemerintah. Kedepannya DKM Masjid Puri Telukjambe akan mengupayakan pengadaan alat tersebut sebagai bentuk antisipasi lebih lanjut. Masjid Raya Puri Telukjambe sendiri telah disemptot cairab disinfektan oleh Koramil pada Rabu lalu. “Kami berharapnya pemerintah jangan sekadar imbauan, tapi ada action lebih untuk DKM,” paparnya.
Di Masjid Agung Syeh Quro Karawang juga jamaah tetap padat mengikuti salat jumat di masjid tersebut. Sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran virus corona, melakui spanduk yang dibentangkan di depan masjid, Ketua DKM Acep Jamhuri mengimbau kepada semua jamaah agar menjaga jarak saf kurang lebih satu meter, membawa sajadah sendiri.
Pengurus DKM juga telah menyiapkan sabun untuk mencuci tangan bagi para jamaah sebelum berwudhu dan hand sanitizer yang disediakan di beberapa titik di dalam masjid. “Kita tetap laksanakan salat jumat. Alhamdulillah tidak terpengaruh oleh corona. Tapi kita juga siapkan langkah antisipasi dengan membuat pengaturan,” kata H Toto Zakaria, pengurus DKM Agung Syech Quro Karawang.
Toto mengatakan, selain mengimbau untuk menjaga jarak, pihaknya juga sudah menyediakan beberapa titik sabun di tempat wudhu dan sanitizer di dalam masjid. Sebelum digelarnya salat jumat, penyemprotan disinfektan sudah dilakukan dua kali di masjid tersebut agar menghindari adanya virus tersebut. “Lihat saja banyak sanitizer. Imam juga bacaan suratnya yang tidak terlalu panjang,” ujarnya. (nce/din)