Tanggul Citarum Terkikis, Tidur tak Nyenyak
NAIK TERUS: Volume air Sungai Citarum terus meningkat. Warga di bantaran sungai mulai resah.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Ketinggian volume air citarum di wilayah Rengasdengklok terus meningkat. Bahkan tinggal enam meter lagi air citarum akan meluap ke pemukiman warga Dusun Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok.
Selain air terus bertambah, ada beberapa titik kondisi tanggul Citarum di Dusun Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok yang mulai terkikis. Kondisi tersebut meresahkan warga yang tinggal di bawah bantaran tanggul.
Acih (46), warga Dusun Krajan A RT 01 Desa Kertasari mengaku khawatir dengan kondisi air Sungai Citarum yang terus naik, ditambah lagi keadaan tanggul yang mulai menipis. Ia mengaku beberapa hari ini tidak bisa merasakan tidur nyenyak, apalagi dia memiliki anak kecil.
Acih mengaku takut tiba-tiba air Sungai Citarum masuk ke dalam rumah. “Yang bikin takutnya ini tanah tanggulnya udah ke bawah, soalnya dekat rumah saya pisan,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (2/1).
Beberapa tahun yang lalu, warga Dusun Krajan, Desa Kertasari ini sempat menyelamatkan diri dari rembesan Sungai Citarum yang masuk ke dalam rumah. Kata Acih, dirinya khawatir kejadian masa lalu itu terulang lagi, sampai tidur di gili-gili sama anaknya yang masih kecil yang sekarang sudah berumur 10 tahun.
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul yang sudah makin terkikis. “Tapi dulu-dulu, saya juga belum ada di sini, katanya tanggul ini pernah jebol,” lanjutnya.
Wawan, Ketua RT 01 Dusun Krajan A Desa Kertasari mengatakan, setidaknya di wilayah dia bekerja sebagai aparat desa, ada dua titik rawan longsor. Pihaknya mengaku selama ini terus waspada dan mengontrol ketinggian air Sungai Citarum.
Saat ini kurang lebih empat sampai lima meter, air Sungai Citarum bisa naik ke permukaan tanggul. “Saya kira kalau sampai jebol gak mungkin, paling rembes. Tapi tetap air masuk sampai ke dalam rumah. Makanya yang tinggal di bawah tanggul ini ngungsinya di atas tanggul,” pungkasnya. (mra)