Tangkal Paham Radikal Berkembang Subur
PURWAKARTA, RAKA – Dalam rangka menyambut kebijakan pemerintah untuk menangkal paham radikalisme melalui organisasi ekstra kampus. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta siap bekerja sama dengan seluruh perguruan tinggi yang berada di Purwakarta.
Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta Didin Wahidin mengatakan, kebijakan pemerintah melalui Kemenristekdikti terkait aturan baru organisasi mahasiswa eksternal kampus boleh melakukan kegiatan di dalam kampus merupakan langkah strategis untuk melakukan pembinaan dan kaderisasi dalam rangka menangkal paham radikalisme. “Kehadiran HMI sudah mempunyai kontribusi besar dalam menyiapkan generasi penerus umat dan bangsa. Kita sambut baik organisasi eksternal boleh kembali melakukan kegiatan di kampus lewat kebijakan Kemenristekdikti,” paparnya.
Ia juga mengatakan, dengan kebijakan tersebut diharapkan pihak kampus menerima kehadiran HMI dan ikut berpartisipasi dalam menangkal paham radikalisme di kampus. “Kita harapkan pihak kampus dapat bekerjasama terkait persoalan ini (menangkal paham radikal),” paparnya.
Lebih lanjut Didin mengatakan, pihaknya akan berkordinasi dan melakukan penjaringan terus menerus dengan kader dan pihak kampus, khususnya kampus yang belum ada HMI di sana. “Kita akan terus melakukan kordinasi dengan pihak kampus, serta mahasiswa agar pola pembinaan HMI ini dapat diterima dengan baik dan menjadi solusi untuk menangkal paham radikal di dunia kampus,” pungkasnya.
Pemahaman yang sama disampaikan oleh Ketua Pemuda Persis Purwakarta Sayyid Quthub Assayaf. Ia menegaskan langkah konsolidasi jamiyah Persis merupakan salah satu langkah taktis untuk menyikapi pemahaman berislam dalam era postmodern. “Budaya populer yang diakibatkan oleh postmodern ini juga berpengaruh terhadap pemahaman umat hari ini, maka perlu langkah strategis untuk membendung dan menyaring pemahaman islam yang berbahaya,” terangnya.
Sementara Ketua PD persis Purwakarta Agah Nugraha mengatakan, konsolidasi yang dilakukan Persis diselenggarakan dalam rangka menyambut kunjungan kerja dari Pimpinan Pusat Persatuan Islam khususnya di Jawa Barat untuk menangkal paham Islam liberal.
Dia juga mengatakan, pihaknya akan menghidupkan kembali studi islam intensif untuk membahas persoalan umat hari ini. “Salah satu hasil konsolidasinya ialah membahas tentang peta dakwah khususnya di Purwakarta untuk membahas persoalan umat hari ini juga dalam rangka membahas pemahaman keislaman yang lebih menyeluruh,” terangnya.
Dia juga mencanangkan, untuk studi islam intesif akan diselenggarakan selama sebulan sekali yang melibatkan seluruh badan otonom persis. “Harapannya studi islam intensif ini akan diikuti oleh masyarakat umum juga tak hanya di internal persis, sehingga tinjauan soal islamnya bisa menyeluruh,” paparnya. (ris)