KARAWANG, RAKA – Vaksinasi masal Covid-19 dosis pertama di Stadion Singaperbangsa Karawang masih berlangsung hingga 20 Agustus mendatang. Kini masyarakat bisa mengikuti vaksinasi gratis dengan mendaftar langsung di tempat, akibatnya peserta vaksinasi membludak hingga lebih dari 2.000 orang yang datang per hari.
Ribuan peserta yang datang untuk disuntik vaksin tersebut mengakibatkan terjadinya kerumunan tanpa memperhatikan protokol kesehatan seperti jaga jarak. Bahkan rela diantara mereka harus menunggu sampai berjam-jam untuk mendapatkan vaksin dosis pertama. Misalnya Irpan (22) warga Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan mengaku sudah mendatangi lokasi vaksinasi sejak pukul sepuluh pagi, namun baru disuntik vaksin sekitar pukul tiga sore dengan nomor antrean G94. “Saya daftar lewat online dari hari Rabu, saya datang ke sini dari pagi. Tapi baru divaksin sekitar jam tiga (sore) soalnya kepotong sama yang daftar offline,” jelasnya, kepada Radar Karawang di sela-sela menunggu pengambilan sertifikat vaksin, Kamis (5/8).
Irpan menjelaskan, jadwal vaksinasi tahap awal yang diterimanya melalui pendaftaran online tersebut pukul 09:00 WIB, namun kenyataannya dia harus mengantre sampai enam jam untuk disuntik vaksin. Karena itu dirinya meminta panitia untuk memisahkan jadwal vaksinasi antara yang mendaftar secara online dan offline sehingga tidak harus berlama-lama mengantre. “Kalau bisa yang daftar online sama yang offline itu dipisahkan harinya. Misalnya tiga hari buat yang offline, terus dua hari buat yang online biar enak,” ujarnya.
Tidak hanya warga Karawang Selatan yang harus menunggu sampai berjam-jam. Hal serupa dirasakan oleh Yayan Mulyanto (46), driver gojek asal Desa Makmurjaya, Kecamatan Jayakerta, yang terpaksa tidak bekerja lantaran sejak pukul enam pagi sudah berangkat dari rumah untuk divaksin di stadion Singaperbangsa, dan hingga pukul empat sore dirinya masih menunggu antrian untuk mendapatkan sertifikat vaksin. “Saya kebagian nomor antrean B 106, disuntiknya sekitar jam sembilan (pagi), tapi nunggu antrean ngambil sertifikatnya yang lama,” kata Yayan.
Dalam mengambil sertifikat vaksin diduga terdapat peserta vaksinasi yang tidak mau antre, sehingga Yayan harus diserobot, akibatnya sampai menunggu lebih dari tujuh jam untuk mendapatkan sertifikat vaksin. Yayan mengaku heran banyak yang datang terakhir, tapi sudah mendapat sertifikat vaksin. “Saya bingung yang lain barengan saya itu udah selesai semua. Saya gak ngerti kenapa bisa seperti ini,” katanya.
Ketua Koordinator Lapangan Vaksinasik Gumelar Bayu Fadilah mengakui beberapa hari ke belakang terjadi kendala pendataan lantaran server down. Pihaknya mengaku kemungkinan untuk sertifikat vaksin akan dibagikan di kemudian hari. “Mungkin untuk pengambilan sertifikat nanti bisa dipending,” pungkasnya. (mra)