Uncategorized

Nelayan Jadi Kuli Angkut Minyak

CIBUAYA, RAKA – Minyak yang mencemari perairan Karawang masih terus dipunguti para nelayan. Dalam sehari, dari 19 perahu nelayan yang dikerahkan, masing-masing perahu bisa mendapatkan 45 sampai 50 kilogram limbah minyak.

Hal itu akan terus berlanjut hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Mengingat, hingga saat ini kebocoran akibat kemiringan pipa Pertamina ONWJ itu belum dapat diperbaiki.

Rukun Nelayan Cemarajaya Warsad mengatakan, minyak yang mencemari Pantai Sungaibuntu sangat mempengaruhi hasil tangkapan ikan. Apalagi bagi pencari ikan yang tidak memakai perahu, bisa sampai 100 persen tidak berpenghasilan.
“Kalau yang pakai perahu masih bisa mencari ikan walaupun menurun drastis pendapatannya. Tapi kalau yang langsung turun, mereka tidak lagi cari ikan,” katanya.

Menurut Pokmaswas Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Suheri, sejak awal ditugaskan pihak Pertamina, setiap harinya nelayan Pasirputih tak pernah berhenti memunguti limbah minyak. “Setiap hari nelayan punguti limbah ke tengah, gak tau sampai kapan,” ujarnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Selain sebagai usaha sampingan nelayan, memunguti limbah minyak juga dilakukan untuk pencegahan agar tak mencemari area pantai. “Karena tak melaut, sampingan nelayan usaha di situ, yang penting bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari,” katanya.

Adapun nelayan yang memaksa melaut, mereka harus mengambil rute yang lebih jauh dari sebelumnya. Karena, untuk jarak yang biasa digunakan nelayan tak bisa terjangkau akibat tumpahan limbah minyak. Di tempat yang sama, di Sekertariat Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove (RPPM) Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kapolsek Cilamaya beserta anggotanya memantau pengangkutan limbah tumpahan minyak ditengah laut oleh perahu nelayan. “Pemberdayaan nelayan oleh Pertamina PHE ONWJ untuk membantu menyaring dan mengangkut tumpahan minyak di tengah laut lokasi sumber bocornya pipa, sehingga minyak tidak sampai ke pantai,” ujar Kapolsek Cilamaya Kompol Sutejo.

Adapun perahu nelayan yang digunakan sebanyak 19 unit gabungan dari nelayan pesisir pantai Desa Muara dua unit, Desa Muara Baru dua unit, Dusun Perahu Bosok dua unit, Dusun Tengkolak dua Unit, Dusun Pasirputih tujuh unit, Desa Ciparage dua unit, dan Dusun Kalenkalong dua unit.

Selanjutnya, limbah minyak dikumpulkan di Dusun Pasirputih untuk dibawa mengunakan kendaraan milik PT Tenangjaya Karawang untuk dimusnahkan. “Selama kegiatan berjalan kondusif aman dan lancar,” pungkasnya. (cr4/rok)

Related Articles

Back to top button