HEADLINE

Tata Ruang Penyebab Kekeringan

PURWAKARTA, RAKA – Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulayadi atau yang biasa disapa KDM mengomentari soal kekeringan yang disebabkan oleh puncak musim kemarau dan menjadikan sejumlah masyarakat di Purwakarta mengalami kesusahan pada beberapa waktu belakangan ini.

Dikatannya bahwa mesti ada pembenahan tata ruang di wilayah Jawa Barat. Hal itu merupakan sebuah langkah jangka panjang untuk menanggulangi ancaman kekering yang terjadi seperti saat ini.

“Sehingga kan kita sekarang terasa nih, baru sampai Agustus saja sudah kekurangan air, yang harus dilakukan di Jawa Barat itu adalah pembenahan tata ruang, mengembalikan kembali fungsi hutan, mengembalikan kembali daerah resapan dan mengembalikan kembali sumber-sumber air,” ucap KDM usai gubyag di Situ Cikumpay, Minggu (8/9).

Untuk jangka pendeknya, lanjut KDM, harus ada alokasi dana provinsi untuk difokuskan terhadap infrastruktur air bersih. Menurutnya, pemerintah provinsi harus mentsimulus pemerintah kabupaten/kota agar jaringan pipa penyalur air bersih dapat terhubung ke setiap rumah warga.

“Kan selama ini kita abai terhadap apa yang menjadi kebutuhan dasar publik yaitu sanitasi lingkungan, sumber air bersih. Saya yakin kalau saya mulai memimpin nanti mulai awal Januari maka perubahan anggaran itu akan saya fokuskan untuk membangun sarana dan prasarana air bersih,” ujarnya.

Disinggung ihwal kerugian hasil panen yang dialami petani, KMD menilai saat ini  kemarau tidak terlalu panjang, harga relatif stabil dan musim taman lebih cepat. Kalaupun pun kerugian disebabkan oleh faktor hama, itu bukan karena faktor air, tapi merupakan gangguan dari hama tikus.

“Saya kan keliling setiap hari, kalau orang ngantri air bersih iya, nah untuk itu ke depan PDAM di daerah hingga ke tingkat desa ditata dengan baik,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa ke depan, setiap desa yang memiliki sumber air bersih harus dibeli oleh pemerintah dan airnya dialirkan secara gratis kepada masyarakat.

“Jadi ke depan sumber-sumber air bersih itu harus sudah dibeli oleh pemerintah, karena inget loh bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, ini fokus negara,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button