KARAWANG

Tekan Kasus Anak Stunting

ASUPAN GIZI: Sejumlah bayi usai diberikan MP-ASI agar pasokan gizi terpenuhi.

  • Sejumlah Bayi Diberi MP-ASI

KARAWANG, RAKA – Poltekes Bandung Prodi Kebidanan Karawang melakukan kegiatan pemberian MPASI di Posyandu Delima 24 RW 27, Perumahan Puri Asih dan Posyandu 27 RW 28 Perumahan Gading Mas, Sabtu (4/9).
Dosen program Studi Kebidanan Poltekes Bandung yang berlokasi di Jalan Kertabumi melakukan kegiatan pemberian MP-ASI. Kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan kader posyandu. Terdapat dua perumahan yang menjadi tempat pelaksanaan. Pertama yakni Posyandu Delima 24 Perumahan Puri Asih dan Posyandu Delima 27 Perumahan Gading Mas. Kegiatan ini berfungsi untuk mencegah adanya stunting bagi bayi. “Adanya kegiatan ini agar kader dapat meningkatkan kemampuan lagi dalam pemberian MP-ASI dan agar tidak adanya kenaikan kasus stunting di Kabupaten Karawang,” ujar Jundra Darwanty, ketua pelaksana.

Ketepatan waktu dan makanan makanan ini sangat penting dalam mencegah stunting pada anak. Pada bayi usia 6 bulan kandungan nutrisi pada ASI sudah tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Hal ini membuat bayi memperlukan tambahan asupan makanan. Maka dari itu kader yang sudah dilatih selanjutnya diminta untuk meberikan penyuluhan bagi orangtua tentang cara pemberian dan pengolahan MPASI. Selain cara pengolahan dan teknik pemberian MPASI, ia pun memaparkan bahwa diberikan menu simple dan mudah kepada kader agar diberikan kepada orang tua. “Simulasi yang diberikan bagi kader nantinya bisa di salurkan kepada orang tua yang telah memiliki bayi. Pemberian MPASI disesuaikam demgam usia dan status gizi bayi,” tambahnya.

Kegiatan sempat tertunda akibat kenaikan jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Karawang. Pada pelaksanaan kegiatan terdapat 10 kader yang mengikuti. Dalam kegiatan dilakukan pula proses evaluasi sebagai pedoman bagi kader dalam menyusun buku panduan pemberian MPASI. Temuan di masyarakat , masih banyak bayi yang baru mendapatkan MP-ASI sudah diberi pisang yang dikerok tanpa merebus terlebih dahulu. Hal ini berbahaya bagi sistem pencernaan bayi karena kemampuan usus bayi yang belum sesuai. Begitu juga pemberian MP ASI yang menambahkan gula dan garam serta miskin penambahan lemak, sedangkan lemak sangat penting dalam proses pertumbuhan otak anak. “Kebanyakan ibu-ibu saat MP-ASI memberikan pisang tanpa proses perebusan terlebih dahulu, seharusnya sebelum dikerok harus direbus dulu biar pencernaan bayi tidak terganggu,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button