TEMPURAN, RAKA – Siswa Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI) SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) sudah setahun terakhir mengulik kemampuannya dengan praktek. Salah satunya penguasaan mengoperasikan mesin bubut yang tersedia lengkap di sekolah.
Andrian Maulana, siswa kelas XI TPMI SMK Taruna Karya Mandiri mengatakan, praktek lebih mudah diserap pemahamannya ketimbang teori, karena fasilitas yang tersedia harus di manfaatkan optimal untuk menyelami teknik permesinan. Karenanya, mengoperasikan mesin bubut misalnya, dirinya sudah mampu memahami optimal dan memproduksi material dari alat tersebut.
Meski demikian hal itu tidak lepas dari peran guru yang terus membina dan mengawasi selama praktek. Tapi, terlalu banyak praktek tanpa teori juga tidak lengkap, sehingga keduanya menurut Andriyan sama pentingnya. “Teori dan praktek itu penting, hanya memang praktek dengan alat itu lebih mudah dalam memahami pelajaran,” ucapnya.
Kepala SMK Tarunakarya Mandiri Mulyana mengatatakan, mesin bubut 3 unit tersedia untuk praktek siswa jurusan TPMI disamping juga di ajarkan Teknik Pengelasan (TPL). Dari 283 siswa, 236 siswa diantaranya memilih jurusan ini. Siswa selama ini diajarkan teori dan aplikasi sehingga keseimbangan disiplin ilmu itu bisa selaras dan menjawab tantangan industri.
Dengan fasilitas mesin bubut tiga unit, minimalnya para siswa lebih banyak faham proses dan cara mengolah, mengoperasikan dan memproduksi hasil mekanik dari teori yang di dapat di sekolah. (rud)
