Uncategorized

Telukjambe Barat Target Pertahankan Posisi 10 Besar

PENGARAHAN: Peserta MTQ dari Telukjambe Barat diberi pengarahan agar bisa menjadi yang terbaik.

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Kafilah Kecamatan Telukjambe Barat meraih posisi 10 besar pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten dua tahun yang lalu. Pada tahun ini, mereka bertekad untuk mempertahankan raihan tersebut sebagaimana diungkapkan Sekretaris Camat Telukjambe Barat Gunawan, Rabu (20/11), setelah menmberikan pembekalan kepada para kafilah di Kantor Urusan Agama (KUA). “Siapapun pastinya ingin juara, tapi kita gak muluk-muluk, bisa mempertahankan 10 besar juga Alhamdulillah, soalnya apapun yang sulit itu mempertahankan,” ujarnya kepada Radar Karawang.

Ia juga mengatakan, Telukjambe Barat mengalami kendala dalam penjaringan calon kafilah yang akan berkompetisi di Cilamaya Kulon, Sabtu nanti. Penuturannya, KUA telah meminta rekomendasi peserta kepada kepala desa sejak dua bulan yang lalu. Namun para kepala desa baru menyampaikan bibit-bibit ungul yang ada di desanya pada rapat minggon Selasa (19/11). “Pas hari Selasa kemarin mereka baru pada ngobrol, kan sudah tidak bisa pendaftarannya juga sudah ditutup, ya namanya juga manusia suka ada lupanya,” tuturnya.

Kepala KUA Telukjambe Barat Abdul Karim membenarkan hal tersebut. meski demikian ia akan tetap mendata para bibit unggul yang direkomendasikan kepala desa untuk diproyeksikan pada MTQ dua tahun mendatang. Masalah lainnya adalah tidak adanya data induk para kafilah MTQ pada dua tahun silam, sedangkan kepala KUA dan penyuluh agama Islam baru menjabat satu tahun. Hal tersebut menghambat proses penjaringan dan KUA mesti turun langsung untuk mencari mereka berdasarkan informasi dari penyuluh sebelumnya. “Saya tanya kecamatan, ternyata sekcamnya juga baru, mereka kehilangan data juga. Dari minggon kemarin data yang ada sekarang kita arsipkan, kita jadikan suatu program ke depan untuk dijadikan bibit unggul agar nanti peringkatnya bisa lebih baik lagi,” paparnya.

Masalah tak berhenti disitu, salah satu bibit unggul anadalan mereka dalam bidang kaligrafi dipastikan gagal mengikuti MTQ tahun ini, karena kelengkapan persyaratan yang terlambat. Namun dia berencana akan mengusahakan kepada panitia MTQ kabupaten untuk mendapat kelonggaran, sebab yang bersangkutan sudah memiliki prestasi di tingkat provinsi dan berpotensi dapat kembali mewakili Karawang pada MTQ provinsi. “Sebab kita kan sedang mencari bibit unggulan Karawang, ini kan bertahap terus nanti sampai provinsi, daripada diambil dari luar lebih baik dari kita sendiri,” ujarnya.

Adapun kaflah Telukjambe Barat pada MTQ edisi tahun ini berjumlah 13 orang yang akan berkompetsi dalam 6 cabang lomba yakni tilawah, qiro’ah sab’ah, tahfiz, tafsir Al-Quran, fahmil Quran dan makalah Alquran. Sebagian besar mereka merupakan bibit potensial asli Telukjambe Barat yang berpengalaman pada MTQ sebelumnya dan satu orang merupakan warga Bekasi yang direkrut. “Gak masalah, kan memang jatahnya tiap kecamatan itu 80 persen lokal Karawang, 20 persen boleh dari luar yang penting (warga) Jawa Barat. Dan kita cuma ambil satu,” jelasnya.

Ia mengaku, meski menargetkan 10 besar, namun tidak ingin terlalu membebani para kafilah dengan target tersebut. Terlebih dia tidak melihat langsung potensi mereka pada MTQ sebelumnya. Untuk raihan 10 besar itu, dia yakin akan mendapat poin besar dari cabang tahfiz kategori 20 juz, sebab kafilah yang mereka utus sudah hafal 30 juz. “Sudah kita bina, nanti juga di Cilamaya kita godok lagi. Yang penting mereka jaga kesehatan, daripada sudah siap tapi drop kan,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button