TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Sepanjang 3 km irigasi Tarum Barat yang melintasi Kampung Jati, Desa Karangligar, Telukjambe Barat dikeruk. Sejak sepekan terakhir dua alat berat beko sudah dioperasikan melakukan pekerjaan itu.
Berdasarkan informasi aktifitas pengerukan lumpur irigasi Tarum Barat diharapkan bisa menjadi solusi banjir yang terjadi setiap tahun akibat meluapnya air irigasi tersebut, sekaligus sebagai peringatan kepada warga yang buang sampahnya ke irigasi tersebut. “Sulit menghilangkan kebiasaan warga buang sampah ke sungai meski sudah dilakukan pengerukan,” ucap Dimas warga kampung Jati Desa Karangligar.
Dimas menyambut baik pengerukan lumpur dan endapan sampah di irigasi Tarum Barat itu. Selain memberikan rasa nyaman kepada warga juga kualitas air setelah dikeruk menjadi jauh lebih bersih. “Hal paling nyata setelah pengerukan itu, sekarang air irigasinya terlihat tidak sebutek sebelumnya,” ucap Dimas.
Sementara perwakilan Perum Jasa Tirta (PJT) II Provinsi Jawa Barat Ir. Yustadi mengatakan proses pengerukan lumpur merupakan maintenance instalasi guna memaksimalkan pelayanan air yang mumpuni kepada masyarakat. Pembersihan endapan lumpur yang terbawa arus air kali Tarum Barat itu harus dilakukan karena telah menurunkan debit air baku yang mengalir ke IPA Bekasi dan Jakarta hingga 100 liter perdetik.
“Jadi saat banjir irigasi Tarum Barat, lumpurnya tumpangi dasar sehingga menjadi penumpukan lama-lama menumpuk dan mengurangi debit air baku ke saluran selanjutnya kondisi normal 1.600 l per detik jadi 1.500 per detik. Lumpur itu harus segera dikeruk karena kalau dibiarkan lama-lama akan terjadi pendangkalan yang bisa membuat saluran tidak mengalir dengan baik,” ucapnya.
Dirinya pun berpesan kepada masyarakat, penyebab pendangkalan selain karena endapan lumpur juga akibat sampah. Dan dirinya berharap dengan dilakukan pengerukan tidak ada lagi warga yang buang sampah ke sungai karena akan memudahkan sungai menjadi dangkal, sehingga nantinya masyarakat sendiri yang rugi. (yfn)
