76 Siswa Tidak Mampu Disantuni Sekolah

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Mengajarkan siswa menyantuni orang tidak mampu menjadi bagian penting pendidikan sosial bagi siswa. Hal itu dianggap perlu agar kedepan siswa menjadi pribadi-pribadi yang peduli terhadap lingkungan sosialnya.

“Setidaknya lewat santunan ini bisa menjadi wahana syiar dan gerakan positif bagi sekolah,” ucap Kepala Sekolah SMK Jayabeka II Drs. H. Sumarno, S.Pd. MM, Kepada Radar Karawang, Jumat (21/9), usai penyerahan santunan kepada 76 siswa di sekolahnya. Masing-masing siswa mendapatkan santunan berupa uang tunai Rp 300.000 per orang. Kegiatan santunan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan 10 Muharram 1437 H.

Sumarno menjelaskan, kegiatan yang diramaikan tausiyah Ustadz Hari dari pesantren Tarbiyatul Falah ini murni kegiatan tahunan sekolah. Sehingga bantuan itu murni untuk membantu siswa tidak mampu, selain guna mencetak siswa-siswa yang perduli terhadap sesama.

Sementara Ustadz Hari menyampaikan, 10 Muharam merupakan hari raya anak yatim. Perayaan anak yatim ini disebabkan kecintaan dan perhatian yang sangat besar terhadap nasib anak-anak yatim. Tidak sedikit ayat al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW yang secara khusus mengajak untuk memperhatikan dan menyayangi anak-anak yatim.

“Orang yang menghardik dan menganiaya anak yatim mereka dianggap mendustakan agama,” tegas Hari. (yfn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here