Antre Sembako Lima Jam
PEMBURU SEMBAKO: Sejumlah warga miskin Kecamatan Telukjambe Barat datang ke acara Paten untuk mendapatkan sembako gratis, kemarin. Namun sayang, mereka harus mengantre berjam-jam karena pembagian sembako harus menunggu Bupati Cellica.
Warga Miskin Telukjambe Barat Kehausan
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Demi paket sembako, puluhan warga miskin Telukjambe Barat relat antre berjam-jam saat acara Pelayanan Terpadu Kecamatan (Paten), Rabu (6/11).
Mereka yang sebagian besar adalah lansia, bersabar duduk di kursi tunggu pelayanan kantor Kecamatan Telukjambe Barat. Bahkan sebagian duduk di lantai teras. “Saya ke sini jam 6 pagi, dibere cai ge henteu (dikasih air minum saja tidak),” keluh Badar (80) penerima sembako dari Desa Mulyajaya, yang selalu membawa tongkat untuk menopangnya saat berjalan.
Hal serupa juga dikeluhkan oleh Enis (54), warga Desa Karangligar yang mengaku sudah datang pukul 08.00. Ia mengaku datang ke kantor kecamatan karena diminta oleh kepala desa, tanpa tahu untuk keperluan apa. Meski demikan, dia dan juga Badar mengaku senang setelah sembako dibagikan pada pukul 11.00. “Alhamdulillah senang, nanti mah pengennya jangan nunggu lama,” tuturnya.
Pembagain paket sembako tersebut merupakan program rutin Baznas Karawang di setiap acara Paten. Wakil 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Karawang Karmin mengatakan, pihaknya menyediakan 40 paket sembako setiap Paten, untuk disalurkan kepada kaum duafa yang lemah secara fisik, maupun secara materil. “Isinya sekitar 10 item. Ada beras, minyak, kopi, gula, kue,” paparnya.
Mengenai lamanya waktu menunggu, Karmin mengatakan, itu karena pihaknya ingin program mereka disaksikan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang kebetulan saat itu datang menjelang siang. Sebetulnya, kata Karmin, bisa saja para duafa diminta datang pada waktu yang ditentukan. Namun mereka sudah datang dari pagi agar tidak lama menunggu. “Kita mah hanya menyediakan, yang penting saat pembagian mereka ada, kita mah simpel saja,” jelasnya.
Sekretaris Camat Telukjambe Barat Gunawan mengatakan, tidak etis apabila paket sembako dibagikan sebelum bupati datang. Ia menjelaskan, awalnya protokol memberi informasi bahwa bupati akan datang pukul 8.30, kemudian ada informasi bupati menghadiri dulu acara lain yang mendadak dan tidak dapat diwakilkan. Hal itulah yang membuat para duafa menungu lama. “Kalau saya kan nunggu bupati biar ibu bupati tahu, kan di matrixnya ada ibu bupati juga sudah baca. Berhubung ada acara yang tidak bisa diganggu, jadi beliau datangnya siang,” terangnya. (cr5)