Bekam Tidak Bisa Dilakukan Sembarangan
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Terapi bekam sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Telah banyak terapis bekam membuka pelayanan untuk masyarakat umum, tak terkecuali di Karawang.
Terapis bekam dari Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Nurhadi (37) mengatakan bekam memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, diantaranya mengatasi penyakit kolestrol dan hipertensi. Hal ini dikatakannya karena cara kerja bekam yakni mengambil darah kotor dan racun dalam tubuh. “Biasanya racun, angin, dan kolestrol berkumpul bersama darah di lapisan kulit,” terangnya.
Terapi bekam juga diklaim mampu membantu melancarkan peredaran darah. Penyedotan darah kotor berdampak pada meningkatnya aliran darah sehingga membuat pembuluh darah menjadi lebih kuat. “Tanya saja pasien saya, setelah bekam mereka merasa badan jadi lebih ringan,” ujarnya.
Ia menjelaskan terapi bekam tidak bisa sembarangan dilakukan melainkan mesti banyak hal-hal yang diperhatikan. Salah satunya kondisi kesehatan pasien, terapi bekam tidak boleh dilakukan kepada orang dengan tekanan darah rendah atau kadar gula yang sangat tinggi. Selain itu terapi bekam juga mesti dilakukan oleh ahlinya yang memang terlatih atau bahkan tersertifikasi, sebab seorang terapis bekam mesti mengetahui betul titik mana saja yang mesti dibekam.
Di samping manfaat dari segi kesehatan, Nurhadi mengatakan bekam ini juga punya manfaat dari segi spiritual bagi orang Islam. Hal ini mengingat praktik bekam dikatakannya merupakam anjuran Nabi Muhammad. Sehingga yang melaksanakannya dikatakan telah mengerjakan Sunnah Nabi. “Yang menganjurkannya saja orang spesial, pastilah setiap yang dianjurkan nabi mempunyai kebaikan,” ucap pria yang telah menjadi terapis bekam sejak 2016 lalu.
Meski demikian bekam bukan berarti tidak memiliki efek samping, diantaranya kemungkinan terjadi infeksi kulit, peradangan dan luka bakar. Hal ini disebabkan jarum dan perangkat hisap yang digunakan dapat menimbulkan luka seperti memar pada kulit. Pengobatan ini juga beresiko menularkan penyakit melalui darah, seperti hepatitis B dan C. Efek ini terjadi jika penggunaan alat bekam untuk beberapa orang tanpa ada proses sterilisasi. (din)