Butuh KTP Buat Melanjutkan Sekolah
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) di Kantor Pencacatan Sipil dan Kependudukan Kecamatan Telukjambe Timur masih terkendala jaringan eror selain perangkat kerja yang sudah soak.
“Alat perekamannya sudah soak karena usianya sudah lama. Ini yang membuat pelayanan jadi lamban, selain persoalan jaringannya juga sering eror,” tandas Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Telukjambe Timur Hj. Uswatun Hasanah, Rabu (12/12).
Dua hal itu, menurut Uswatun, kemarin, jadi biang keladi puluhan warga yang sudah terlanjur datang untuk mengurus KTP el tidak bisa segera mendapatkan pelayanan. Selain itu, terang Uswatun jumlah rekam data yang sudah di data untuk bisa di teruskan ke Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan hanya 200 data saja. Itupun untuk satu minggu per kecamatan.
Sementara, untuk Kecamatan Telukjambe Timur dengan tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi, tingkat antusias untuk keperluan rekam data baik Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan administrasi yang lain cukup banyak. Uswatun membenarkan jika Jaringan internet merupakan sarana penting rekam data e-KTP KTP dan lebih memudahkan data fisiknya pun langsung diberikan ke disdukcapil.
Menanggapi persoalan itu Sekretaris Kecamatan Telukjambe Timur Disyana mengatakan beberapa alat rekam data yang sensitif dan mudah alami kerusakan di perangkat lunaknya. Sistem pun sama kadang mudah juga mengalami kerusakan. “Kadang alat rekam data jari dan tandatangan yang mudah rusak, hal itu sudah kami info kan ke Disdukcapil Kabupaten Karawang juga, dan memang operator di masing-masing proseslah yang menangani lebih awal,” tegas camat dan mengaku hingga saat ini pihaknya masih terus diuber-uber warga yang KTP nya belum tercetak.
Di tempat terpisah, Wanta Hidayat (29) warga Desa Pinayungan menyampaikan jika Pembuatan KTP el bagi pemula memang cukup dinanti karena berbagai keperluan yang cukup mendesak. “Saya juga membutuhkan KTP untuk sekolah karena saya akan melanjutkan sekolah ke jenjang tinggi. Selain itu saya juga butuh KTP agar tidak terjaring operasi Yustisi,” tandas Wanta. (yfn)