Uncategorized

Desa Wadas Punya Kawasan Eco Village

MANFAATKAN SALURAN AIR: Seorang warga Desa Wadas menunjukan budidaya ikan memanfaatkan saluran irigasi.

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Berbagai upaya dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Hebat untuk menggali potensi ekonomi di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur. Salah satunya adalah dengan membuat kawasan eco village bernama Kampung Herang yang juga merupakan hasil kerjasama dengan PKK setempat. Di Kampung Herang tersebut dilakukan budi daya berbagai macam ikan memanfaatkan saluran irigasi yang melintasi ligkungan setempat.

Warga RT 01/06 Kampung Ciherang Mochammad Okta Virgiawan (25) mengatakan, keberadaan kawasan eco village Kampung Herang memberi dampak terhadap kebersihan lingkungan. Ia mengatakan, sebelumnya kali tersebut banyak sampah namun saat ini nampak bersih, dan warga juga seperti enggan membuang sampah di kali semenjak digunakan sebagai tempat budidaya ikan. “Kayak dulu kan banyak sampah jorok lah pokonya, sekarang mah sudah bagus lah, enak kelihatannya,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Rabu (8/1).

Direktur BUMDes Hebat Nangiman memaparkan, selain budidaya ikan di kampung tersebut juga terdapat bank sampah. Kawasan eco village juga dipercantik dengan pot tanaman hias dan lampu-lampu hias. Menurutnya Kampung Herang kedepannya mempunyai prospek yang bagu sebagai kampung wisata, yang tentunya dapat mengangkat potensi ekonomi warga sekitar. “Nanti warga bisa berjualan di situ, misalnya jualan es,” ujarnya.

Ia juga menceritakan, Kampung Herang belum lama dibuat yakni sekitar November 2019. Meski demikian selama tahun 2019 BUMDes Hebat bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Program lainnya yang telah dilakukan adalah menjadi suplayer kebutuhan perusahaan-perusahaan di wilayah Desa Wadas seperti lap dan alat tulis kantor (ATK). Dikatakannya, empat perusahaan telah menjalin kerjasama dengan BUMDes yang dikepalainya, dan sampai saat ini kerjasama tersebut masih berjalan.

Berdasarkan penuturannya, tahun 2019 dan untuk tahun ini tidak meminta alokasi dari anggaran dana desa Wadas. Keberlangsungan BUMDes selama ini mengandalkan laba dari usaha yang telah berjalan. Mesti tak dianggarkan oleh desa, tahun lalu BUMDes Hebat tetap menyumbang pendapatan asli desa (PAD). Sayangnya ia enggan menyebutkan berapa profit yang didapat selama satu tahun lalu, dan berapa yang diserahkan untuk PAD. “Gak usah disebutlah, gak seberapa, kita kan masih tahap membangun,” tuturnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button