Kambing Sering Masuk Kelas
PANGKALAN, RAKA – Memperihatinkan. Disaat sekolah dasar lain sibuk meningkatkan prestasi siswanya melalui sistem belajar yang tepat, SDN Mulangsari IV Pangkalan justru masih berkutat dengan bangunan sekolahnya yang rusak. Parahnya lagi, ternyata sering juga ada hewan kambing kesasar masuk ke ruang kelas.
Namun, persoalannya bukan disitu, melainkan ancaman kecelakaan tertimpa genteng atau material bangunan sekolah yang jatuh. “Siswa harus hati-hati ketika belajar. Pasalnya ruang kelas tempat mereka belajar kondisinya rusak parah terutama bagian atap juga lantai sekolah pun sudah berkeroak karena sudah tidak ada keramiknya,” tandas Kepala Sekolah SDN IV Mulangsari Yadi Kurnaedi S.Pd kepada Radar Karawang, Senin (15/10).
Yadi menambahkan bukan saja persoalan atap kelas yang rusak dan bocor ketika hujan, lantai di setiap kelas yang ada di sekolah itu pun banyak juga yang rusak. Terkadang ada siswa yang buka sepatu, dan itu membahayakan mereka karena bisa tersandung keramik yang rusak. Untuk itu, pungkas Yadi, perlu dilakukan peremajaan kelas agar nyaman ketika siswa belajar. “Ketika awal menjabat saya sudah mengajukan perbaikan tapi sampai sekarang belum ditanggapi,” ujar Yadi.
Ia pun membeberkan, banyak kekurangan yang dialami sekolah itu, selain atap kelas yang rusak, toilet baik untuk guru dan siswa tidak ada, sehingga ketika siswa hendak buang air kecil atau besar terpaksa menumpang di rumah warga. Hal lain juga seperti pagar sekolah, dirinya pun berharap bisa dibangunkan pagar agar sekolah lebih aman dari hewan ternak, karena banyak hewan ternak yang datang ke sekolah terlebih saat aktivitas sekolah tidak ada, hewan ternak seperti kambing sering masuk kelas.
Masih dikatakan Yadi, SDN Mulangsari IV Pangkalan berada di titik tengah dua sekolah yaitu SDN III Mulangsari dan SDN 1 Mulangsari sehingga jumlah siswa sedikit. Bahkan, terang Yadi, pernah ada wacana mau dimerger dengan sekolah terdekat, namun mendapatkan penolakan dari warga karena akan jauh untuk anak-anak mereka bersekolah.
Terkait ancaman tertimpah plafon atau genteng ketika sedang belajar, Yeni Nugraha S.Pd, guru SDN Mulangsari IV mengatakan siswanya selalu was-was tiap kali belajar karena plafon kelas dan kayu penahan genteng banyak yang rapuh. Bahkan kalau hujan air masuk ke ruang kelas sehingga amat mengganggu proses belajar mengajar.
“Bukan cuma plafon dan genteng tapi paling berbahaya keramik lantai kelas banyak yang pecah dan patahan keramiknya cukup membahayakan. “Makanya keramik yang patah terpaksa dibuka saja semuanya agar aman dan tidak lukai siswa,” ujarnya. (yfn)