Lantai Amblas, Dinding Retak
AMBLAS: Omang (60) warga Bantaran Sungai Cibeet di RT 05/02 Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, menunjukan lantai rumahnya yang amblas setelah terkikis erosi bantaran sungai tersebut, kemarin.
Rumah di Bantaran Cibeet Terkikis Erosi
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Bantaran Sungai Cibeet di RT 05/02 Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, erosi akibat curah hujan dan debit air sungai yang tinggi beberapa hari ini. Hal itu menyebabkan tiga rumah di bantaran tersebut rusak karena adanya pengikisan tanah.
Seorang warga yang rumahnya rusak, Omang (60) mengatakan, pada Jumat (3/1) lalu tanah di bawah rumahnya amblas. Dampaknya terdapat lubang menganga pada lantai rumah di tiga titik yakni ruang tengah, dapur, dan kamar tidur. Jika terus-menerus terjadi hujan deras dan Sungai Cibeet kembali meluap, dia khawatir rumahnya semakin tergerus. Ia juga menceritakan, sebelumnya pada awal tahun 2019 juga terjadi erosi yang menyebabkan satu kamar tidur dan kamar mandi rubuh. “Kalau sekarang mah ini nih (lubang), sedikit-sedikit terkikis terus langsung amblas,” ceritanya, Sabtu (4/12).
Masih diceritakannya, dulunya jarak rumah dengan bantaran Sungai Cibeet sejauh 25 meter. Namun erosi kian mengikis dan membuat letak rumahnya tebap di tepi sungai. Kerusakan paling parah terjadi pada tahun 2013 saat terjadi banjir besar, saat itu satu kamar tidur, satu kamar mandi dan dapur lenyap karena erosi. Ia sempat membangun ruangan baru dengan biaya mencapai Rp30 juta dari koceknya sendiri, namun akhirnya amblas juga beberapa bulan yang lalu.
Ia mengatakan, sejak kejadian 2013 silam, belum ada bantuan dari pemerintah yang diterimanya. Musibah yang dialaminya tahun lalu juga telah dilaporkan, dan telah diajukan untuk mendapat bantun. Namun nyatanya sampai saat ini belum ada respon. Ia sendiri sebenarnya punya lahan di lokasi lain yang lebih aman untuk membangun rumah baru, tapi dia masih menunggu bantuan dari pemerintah untuk merealisasikannya. “Tanah sih ada sedikit, tapi untuk membangunnya kan bingung tidak ada dananya,” keluhnya.
Anggota Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Telukjambe Barat Irawan mengatakan, rumah Omang mengalami kerusakan paling parah di antara rumah lainnya, namun masih dikategorikan rusak sedang. Sedangkan dua rumah lainnya yang mengalami keretakan di beberapa bagian dinding, dikategorikan rusak ringan. Adapan bantuan yang dianggarkan BPBD Karawang biasanya senilai Rp2,5 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp1,5 juta untuk rumah rusak ringan. “Sudah dilaporkan, biasanya prosesnya tiga bulan. Tapi kalau bantuan sembako sudah kami serahkan,” terangnya. (cr5)