Lelaki Malas KB
TEGALWARU, RAKA – Untuk menjaring Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi akseptor keluarga berencana bukan perkara mudah. Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) harus aktif terjun ke masyarakat dengan cara mendatangi warga dari pintu ke pintu. “Penjaringan akseptor KB baru dengan door to door sangat efektif, karena bisa langsung bertemu dengan warga yang menjadi target,” jelas Aji Sudar, administrasi TPD Balai Satpel PPKB kepada Radar Karawang, Senin (30/9).
Saat melaksanakan tugasnya, dia dibantu oleh pembantu pembina KB tingkat dusun dengan melakukan komunikasi informasi dan edukasi. Petugas mendatangi rumah-rumah warga, baik mereka yang telah menjadi akseptor KB maupun yang belum.
Bagi yang telah menjadi akseptor diminta menjadi peserta KB aktif atau lestari. Sedangkan PUS yang belum ikut KB, diharapkan menjadi akseptor baru. “Selain secara door to door, melalui pelayanan terpadu malam hari juga cukup efektif atau sambil bersilaturahmi,” katanya.
Maemunah, petugas PLKB Desa Mekarbuana mengakui, sosialisasi dari pintu ke pintu cukup efektif. Warga juga merasa nyaman. Mereka dengan leluasa bisa mengutarakan isi hati dan keinginannya jika menjadi akseptor keluarga berencana. “Cara yang dilakukan tersebut cukup berhasil, terbukti tahun 2011 pencapaian akseptor KB baru di Kecamatan Tegalwaru mencapai 1.223 orang. Dan kini di tahun 2019 pengguna KB Pil sebanyak 4.906 orang, suntik 4.392 orang, IUD 1.867 orang, kondom 653 orang, implan 347 orang, MOW 50 orang dan MOP 20 orang,” bebernya.
Cucum (24) warga Desa Mekarbuana sebagai akseptor KB implan mengaku, dirinya tertarik setelah ada kunjungan PLKB ke rumah dan menuturkan program keluarga berencana dan masa depannya. “Dan saya pun nyaman hingga saya putuskan untuk menjadi akseptor. Dan mudah-mudahan sinergis dengan program pemerintah agar punya anak dua dan bisa meningkatkan kesejahteraan kami ke depannya ,” pungkasnya. (yfn)