Uncategorized

Mengais Rezeki di Bantaran Sungai

TEGALWARU, RAKA – Masa libur lebaran di Desa Mekarbuana dimanfaatkan pedagang musiman untuk meraup untung di bantaran Sungai Cigeuntis. Para pedagang musiman itu terlihat sepanjang liburan berlangsung, dan biasanya akan tutup setelah liburan selesai.

Sumiati (30) warga Kampung Sirnaruju, Desa Mekarbuana mengatakan, sudah menjadi pedagang musiman sejak tahun 2015. Ia yang hanya sebagai ibu rumah tangga, sudah biasa berjualan makanan dan minuman ringan semenjak libur lebaran. Suami dan dirinya sengaja membangun warung dadakan di bantaran sungai, agar pengunjung tidak lagi bersusah payah ke warung.

“Dalam sehari dapat Rp200 ribu hingga Rp300 ribu,” ucap Sumiati.
Menurutnya ada sekitar 30 warung dadakan di bantaran sungai. Sedangkan Pemerintah Desa Mekarbuana hanya menekankan agar tidak membuang sampah sembarangan.

Susi (28) warga lainnya mengaku, keberadaan objek wisata bisa membantu perekonomian warga setempat. Rata-rata warga yang membuat warung dadakan karena tidak punya lahan untuk berjualan di pinggir jalan.

“Biasanya sebelum H-7 sudah sibuk membangun warung dadakan di bantaran sungai dari bambu, agar mudah dibongkar lagi nantinya,” ungkapnya.

Sedangkan modal yang dikeluarkan untuk membangun warung dadakan, kata Susi, kisaran Rp300 ribu sampai Rp400 ribu. “Alhamdulillah modal yang kami keluarkan bisa terlunaskan,” bebernya.

Kepala Desa Mekarbuana Jaji Maryono mengatakan, keberadaan warung dadakan di bantaran sungai, merupakan kegiatan masyarakat yang sudah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. Mereka mengais rezeki dari berjualan di pinggiran bahu Sungai Cigeuntis.

Hal itu sengaja mereka lakukan dengan dalih memudahkan pengunjung jajan, agar tidak terlalu jauh. Pihak pemerintah desa memberlakukan sebuah aturan seperti pengelolaan sampah, waspada akan banjir.

“Kami tidak bisa membatasi karena setiap musim libur lebaran berjualan di lokasi itu,” katanya. (yfn)

Related Articles

Back to top button