Pindo Deli 3 Didemo Warga Tamanmekar
PANGKALAN , RAKA – Gara-gara tak diberi akses jalan, warga Dusun Pagadungan, Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan, berunjuk rasa di lokasi PT Pindo Deli 3, Selasa (23/10) pagi. Mereka menuntut perusahaan tersebut memberikan akses jalan bagi warga untuk keluar dari kampung.
Ada 120 kepala keluarga terdampak dari penutupan jalan tersebut. Akses jalan masuk dan keluar dari kampung itu melintasi RT 10 dan 09 yang melintasi depan PT Pindo Deli 3. Penutupan jalan ini buntut dari perluasan areal produksi perusahaan itu. Jalan dengan ukuran 2 meter dengan panjang hampir 1200 meter ke arah jalan utama Badami-Loji, tepatnya Jalan Raya Tamanmekar merupakan akses bagi masyarakat bukan saja bagi kampung Pagadungan namun bagi warga tiga RT.
Karena merasa aksesnya terhalangi, kemudian warga melakukan unjuk rasa dan menutut perusahaan membuka lagi jalan tersebut. Banyaknya desakan dari warga akhirnya perusahaan mau membuka jalan meski statusnya masih sementara. “Meskipun sementara kami cukup senang. Saya bingung harus ke mana jalan menuju kampung kami, karena jalan itu merupakan jalan satu-satunya ke kampung kami,” ucap Imih (45), warga Kampung Pagadungan, kepada Radar Karawang, Selasa (23/10) pagi.
Hanya saja warga mesti berhati-hati, apalagi saat ini mulai masuk musim hujan. Pasalnya, jalan sementara yang disediakan PT Pindo Deli 3 masih tanah dan belum ada pengerasan, dikhawatirkan licin saat turun hujan. Sebetulnya, warga tidak menutut banyak, mereka hanya ingin akses jalan menuju kampung mereka. Area manapun yang disiapkan perusahaan akan diterima warga. “Jalan ini menurut penuturan dari perwakilan Pindo Deli 3 merupakan jalan sementara. Ya harapan kami, jalan mana saja silahkan yang penting ada jalan buat kami di Kampung Pagadungan,” Risma (27) warga kampung Pagadungan yang lainnya.
Sementara itu, humas PT Pindo Deli 3, Didin menerangkan, sebelumnya persoalan jalan pernah di bahas secara serius dengan pihak pemerintah Desa Tamanmekar. Sekarang guna memberikan rasa nyaman bagi masyarakat di Kampung Pagadungan, pihaknya akhirnya membuka jalan itu. Didin beralasan, pemindahan jalan itu karena khawatir aktivitas warga terganggu oleh kendaraan proyek perluasan zona pabrik yang lalu lalang. “Sebenarnya kami khawatir karena pabrik kami akan melakukan perluasan zona pabrik, dan pembangunan pun akan melibatkan kendaraan besar, dan hal itu kami hindari agar warga bisa melintasi jalan lain, itu murni untuk keselamatan mereka juga,” ucap Didin.
Setelah tuntutannya dikabulkan perusahaan, jam 11.10 WIB warga Kampung Pagadungan kembali ke rumahnya masing-masing. Dan proses perataan juga pengerasan jalan menuju ke Kampung Pagadungan sampai sore kemarin masih berjalan.
Didin menambahkan, Rabu (23/10) akan berembuk bersama Kapolsek , Koramil 0410 Pangkalan, pemerintah desa , dan pihak lain membicarakan zona akses jalan yang tepat, yang tidak merugikan semua pihak. (yfn)