Karawang

Telur Naik, Diduga Ada Penyimpangan Distribusi

KARAWANG, RAKA- Harga Telur di Kabupaten Karawang melonjak naik dari harga Rp27.000 per kilogram melonjak naik menjadi Rp31.000 per kilogram. Kenaikan harga telur ini sangat disayangkan oleh para pedagang, khusunya agen dan pembeli.
Salah satu pembeli Yuni (36) warga Karawang Barat mengatakan, bahwa telur merupakan bahan pokok makanan yang sering dikonsumsi oleh keluarganya, selain bahan pokok lainya. “Telur ini sudah jadi kebutuhan sehari-hari, karena anak senang makan telur ceplok,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (24/08).
Kenaikan harga telur ini sangat disesalkan oleh dirinya. Karena bulan ini merupakan tidak ada perayaan hari besar seperti Idul Fitri ataupun tahun baru. “Biasanya kan kenaikan harga itu kalau ada hari besar tertentu seperti Idul Fitri , ini malah gak ada apa-apa naik juga,” tambahnya
Dirinya berharap pemerintah segera menstabilkan harga telur dan mencari penyebabnya. “Sangat berharap banget harga-harga kebutuhan pokok jangan pada naik, kemarin covid kita susah, baru mau mulai masa sudah dibikin susah,” harapnya.
Di waktu yang sama, salah satu pedagang di Pasar Karawang yang enggan disebutkan namanya meminta pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan kembali harga telur. “Kenaikan ini sudah lama, cuma dikesankan dibiarkan,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa para pedagang menyesalkan pemerintah yang tidak serius menurunkan harga telur. Padahal kenaikan harga telur terjadi sekitar satu bulan kebelakang. Namun kenaikan signifikan terjadi sejak seminggu ke belakang. “Harusnya pemerintah serius sejak pertama terjadi kenaikan harga. Sekarang harga sudah tinggi sekali dan merugikan pedagang,” paparnya.
Sementara itu , Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang Geri Samrodi menerangkan, bahwa pihaknya masih mengamati penyebab kenaikan harga telur dalam seminggu ini. Dirinya menduga kenaikan harga yang cukup tinggi bisa disebabkan oleh penyimpangan distribusi dari produsen telur ayam. “Kami sedang meneliti apakah ada penyimpangan distribusi. Jatah yang seharusnya masuk ke Karawang tapi didistribusikan ke daerah lain,” katanya.
Masih dilanjutkannya, kenaikan harga telur ayam terjadi di semua pasar di Karawang. “Dari pengamatan kami dari 17 pasar yang ada semuanya naik. ” Kenaikan harga telur bervariasi hingga angka tertinggi mencapai Rp31.000 per kilogram,” tandasnya. (fjr)

Related Articles

Back to top button