TENDA DARURAT PASIEN CORONA: Tenda darurat yang didirikan di area RSUD Karawang bisa menampung 39 pasien corona, jika keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit plat merah tersebut sudah penuh. Langkah ini dilakukan agar warga Karawang yang terpapar corona dan kondisi kesehatannya mengkhawatirkan masih tetap bisa dirawat di rumah sakit tersebut.
Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19
KARAWANG, RAKA – Dalam tiga hari terakhir terjadi lonjakan jumlah pasien corona di Kabupaten Karawang. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat, Jumat (25/6) sebanyak 541 warga Karawang terpapar Covid-19. Kasus harian terbanyak terjadi Sabtu (26/6) yaitu 563 orang. Kemudian kemarin, 457 orang dinyatakan positif corona.
Sedangkan jumlah pasien corona yang masih dirawat sebanyak 898 orang, isolasi mandiri 2.254 orang. Mengantisipasi membludaknya jumlah pasien, dua tenda darurat didirikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, jika sewaktu-waktu ketersediaan bed di rumah sakit plat merah tersebut penuh.
Plt Direktur Utama RSUD Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengakui, jumlah pasien RSUD semakin membludak. Beberapa hari lalu ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sudah tidak mampu menampung pasien baru. “Di UGD saja kita ada 49 pasien yang mendapatkan perawatan, jadi sudah tidak tersedia ruang perawatan kosong,” jarnnya saat dihubungi Radar Karawang, Minggu (27/6).
Dia menambahkan, agar pasien baru bisa tertangani, pihaknya mendirikan tenda darurat. Saat ini dua tenda besar telah didirikan yang diperkirakannya mampu menampung 39 pasien. “Sudah kita dirikan dari kemarin. Untuk saat ini kita dua tenda dulu, karena kita masih maksimalkan dulu penanganan pasien yang ada di dalam,” tambahnya.
Fitra mengaku, saat ini sedang menyediakan fasilitas kesehatan yang akan disimpan di setiap tenda, sehingga pelayanan dapat dilakukan seperti biasanya meskipun lokasinya berada di luar ruangan. “Untuk fasilitas kesehatan akan kita samakan seperti di dalam. Bagaimanapun ini perlu kita lakukan agar pasien bisa mendapatkan penanganan dari kita,” tuturnya.
Pihaknya berharap, pelayanan yang akan dilakukan secara outdoor tersebut bisa berjalan efektif, serta optimal meski di tengah keterbatasan. “Kalau ditanya kapan mulai pelayanannya nanti saya kabari lagi. Karena sejauh ini baru persiapan saja, yang pasti ini akan berjalan agar warga bisa dapat kita tangani secara optimal,” pungkasnya.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, pertambahan kasus yang cukup signifikan membuat Pemerintah Kabupaten Karawang harus bekerja ekstra keras. Dikatakannya, Pemkab Karawang terus melakukan berbagai persiapan menangani pasien Covid-19, dengan mendirikan tenda darurat di RSUD Karawang. “Kami tidak mengharapkan ada penambahan pasien. Tapi kami perlu waspada dan mengantisipasi apabila semakin bertambah, sementara kita juga mewanti-wanti jika ruang isolasi RSUD Karawang penuh,” kata Aep.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin mengungkapkan, pihaknya bersama Yonif 305 telah mempersiapkan tiga unit tenda dengan ukuran 5×12 meter dan 4×5 meter. “Dua buah tenda berukuran 5X12 bisa untuk menampung 20 pasien. Sementara satu tenda berukuran 4X5 meter untuk penjaga. Sementara dari 305 meminjamkan 40 velbet,” ungkapnya. (mal)