Terasi Cilempung Masuk Restoran
CILAMAYA KULON, RAKA – Terasi, bisa jadi tidak disukai karena aromanya yang dianggap bau bagi sebagian orang. Namun, olahan ikan dan udang yang dikemas siswa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Asolahiyah Dusun Cilempung, Desa Pasirjaya, ini justru diburu rumah makan dan restoran elit di Karawang. Maklum saja, terasi yang sedap saat disantap menjadi sambel dan sayuran ini, cukup akrab di lidah para penikmatnya.
Pengelola PKBM Asolahiyah Cilamaya Kulon Heru Saleh mengatakan, produk olahan ikan yang digarap para siswa dan warga belajarnya beragam, mulai dari keripik, papiyo, hingga terasi. Semuanya mulai dicari jadi produk khas oleh-oleh Karawang, baik yang diwadahi Dinas Koperasi dan UKM, maupun dalam pameran. Kebetulan, sebut Heru, lokasi lembaganya berada di tepian pesisir laut jadi mudah mendapatkan bahan baku terasi. “Olahan ikan jadi andalan, salah satunya terasi udang yang sudah masuk ke restoran kota dan hotel,” ujar Heru kepada Radar Karawang.
Mereka, sebutnya, mencari cita rasa dan aroma sedap dari terasi Cilempung, untuk diolah menjadi sambal yang sering dinikmati para pengunjung. “Sambal terasi jadi andalan sejumlah rumah makan dan restoran di Karawang. Jadi Alhamdulillah kita mampu suplai terasi ke sana,” katanya.
Ia mencontohkan, Indo Alam Sari disuplai terasi Cilempung 10 sampai 15 kilogram setiap dua minggu. Karena setiap musim, per orang itu mampu memproduksi sampai 30 kilogram terasi. Namun saat bahan baku sepi, volume produksi berkurang. “Untuk membuat terasi ini, diperkirakan hanya empat kali musim dalam setahun,” ujarnya.
Saat ini, kata Heru, PKBM hanya akan memproduksi sesuai pesanan saja. Karena kalau mengikuti musim, kemudian tidak banyak terjual bisa merugi juga. “Udang dan ikan serta mengolahnya, bukan proses singkat dan mudah,” pungkasnya. (rud)