KARAWANG, RAKA – Berawal dari hobi menulis sejak kecil, Afifah Luthfiyyah (20) kini telah berhasil menerbitkan 11 buku, mulai dari cerita pendek (cerpen), puisi dan buku lainnya.
Saat kecil Afifah sudah gemar menulis cerpen dan puisi di buku dan laptop. Semua tulisan tersebut tidak berani kirimkan ke pihak penerbit. Ia mulai berani untuk mempublikasikan setelah mendapatkan dorongan dari ibu. “Sebenarnya dari kecil udah suka nulis kak. Nulis puisi, cerpen gitu. Tapi saya pas kecil hanya berani d buku aja dan di simpen d folder laptop aja,” ujar Afifah, pengarang buku, Selasa (13/4).
Selanjutnya ia mulai mencari penerbit di instagram dan bertanya soal proses penerbitan buku. Selain itu ia pun menerima banyak masukan dari salah satu teman yang dikenal dari grup penulis. Dari situlah ia akhirnya memberanikan diri untuk mengirimkan hasil yang sudah dibuat. Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan cerita selama satu bulan. Kemudian setelah selesai, maka dikirimkan ke penerbit. Pengiriman hingga proses cetak pun membutuhkan waktu yang sama. “Hal ini dikarenakan terdapat banyak kata yang diperbaiki,” paparnya.
Anggaran penerbitan pada awalnya menggunakan dana pribadi. Hal tersebut karena ia memilih proses self publish atau mencetak sendiri. Penulis membayar dari awal proses hingga penerbitan bahkan penjualan. Sementara untuk proses mayor, penerbit akan memilih acak tulisan yang akan diterbitkan. Tidak hanya itu, penulis juga akan memperoleh keuntungan sebesar 10 hingga 15 persen. “Iya saya bayar sendiri, soalnya kan saya milih yang self publish,” pungkasnya. (cr6)
