Tersisa Kuota Tiga Orang Perempuan
KARAWANG, RAKA – Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Mentari Ilmu Karawang menyediakan kuota sebanyak 90 orang dan saat ini masih tersisa kuota tiga orang untuk perempuan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Desi Apriyanti menyampaikan proses pendaftaran siswa baru di sekolah telah berlangsung sejak 1 September 2023 untuk gelombang I. Kemudian untuk kuota yang disediakan sebanyak 90 orang. Jumlah ini terdiri dari 2 kelas untuk perempuan dan 1 kelas untuk laki-laki. “Untuk di SMA IT Mentari Ilmu kami sudah buka dari tanggal 1 September 2023 untuk ajaran 2024/2025. Saat ini sudah gelombang ke III, jadi gelombang I dan II sudah tutup. Sisa kuota sekarang ada 3 orang untuk akhwat, tahun ini kami hanya membuka 3 kelas dan masing-masing kelas ada 30 orang. Kelas perempuan ada 2 dan laki-laki 1 kelas. Sekarang sudah ada data waiting list untuk kelas laki-laki,” ujarnya, Jumat (7/6).
Ia menyatakan jumlah kuota yang terbatas tersebut bertujuan agar dapat menjaga kualitas dari siswa. Hingga saat ini, untuk fasilitas yang disediakan pun hanya mampu untuk 90 orang. Ia menambahkan pendftaran terdiri dari 3 gelombang dan untuk gelombang III telah dimulai sejak Januari 2024. “Kami menjaga kualitas supaya anak-anak bisa kamu fasilitasi layani secara konsen, karena dengan jumlah yang semakin banyak maka kami pun harus siap memfasilitasi mereka. Fasilitas ruangan dan yang lainnya hanya memungkinkan untuk 3 rombel. Gelombang III mulai Januari sampai selesai, sampai tutup kuota sedangkan unit lain dari SD dan SMP sudah tutup lebih dulu tutup kuotanya,” tambahnya.
Ia menjelaskan pihak sekolah juga menyediakan jalur beasiswa, namun jalur ini akan dapat diambil ketika telah menjadi siswa SMA IT Mentari Ilmu. Bagi calon siswa yang mendaftar, akan diberikan tes berupa pembacaan Alquran, akademik dan psikotes. Melalui hasil dari psikotes akan diketahui gambaran dari calon peserta didik tersebut. “Jalur pendaftaran berdasarkan gelombang, karena untuk sistem swasta dan Islam terpadu jadi kami hanya jalur tes saja. Adapun beasiswa untuk siswa yang yatim dan kurang mampu itu jika sudah menjadi siswa di Mentari Ilmu. Jadi mendaftar dulu, jika memang sesuai dengan kriteria dan syarat maka bisa mengajukan keringanan atau beasiswa. Tesnya tahsin dan tahfidz, kedua akademik dan ketiga psikotes. Di psikotes ini akan banyak memberikan hasil menggambarkan peserta didik mulai dari IQ, emosional, gaya belajarnya, penjurusan untuk kuliah, kepribadiannya, rekomendasi karir. Di kelas XI kami sudah mulai masuk penjurusan,” jelasnya.
Desi melanjutkan, pihak sekolah telah menentukan bacaan Surat Mariam ketika tes bacaan. Hal itu untuk dapat mengetahui kemampuan dasar siswa. Selain itu agar dapat memberikan pembelajaran berdasarkan kemampuan. “Tidak kami kriteriakan jumlah juznya, jadi untuk baca Qurannya mampu membaca itu menjadi assesment awal untuk kami. Kami akan berikan treatment yang berbeda berdasarkan kemampuan dasar bacaan Quran. Seperti kemampuan baca Quran ada yang sudah level 3 nanti itu kelompoknya akan berbeda, ketika masih di level 1 maka akan digabungkan dengan level 1. Supaya anaknya tidak tertinggal. Harus baca Surat Mariam. Selama kuota masih ada, tes itu diperuntukkan kami melihat kemampuan dasar mereka. Untuk anak-anak yang sedang mendaftar PPDB kami membuka PPDB sisa untuk perempuan itu 3 orang jadi segera untuk yang sedang mencari alternatif swasta di Karawang,” tutupnya. (nad)