Rancangan Aplikasi Panduan Wanita Perimenopause

Mahasiswi Magister kebidanan Stikes Dharma Husada Bandung
Menurut proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah perempuan berusia di atas 50 tahun adalah 20,9 juta. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause di Indonesia 30,3 juta orang. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita menopause. Masalah dalam kesehatan wanita usia lanjut/ setelah menopause jika diabaikan akan memunculkan masalah baru. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi sangat dibutuhkan. Penulis berinisatif untuk merancang sebuah aplikasi panduan wanita perimenopause.
Aplikasi panduan untuk wanita perimenopause ini merupakan aplikasi yang dirancang untuk memudahkan wanita yang akan memasuki masa menopause dalam memperoleh informasi mengenai masa klimakterium, melakukan skreening / pengukuran tingkat gejala yang dirasakan dan adanya pengingat setiap hari yang mengingatkan untuk pola hidup sehat. Nantinya aplikasi ini bisa digunakan untuk wanita yang memasuki masa perimenopause. Mungkin kebanyakan wanita lebih mengenalnya dengan masa menopause. Padahal sebelum memasuki masa menopause, semua wanita melewati dulu masa/fase yang dinamakan perimenopause. Masa perimenopause ini merupakan suatu masa peralihan antara masa pramenopause dan menopause, dimulai pada saat timbulnya gejala klimakterium dan berakhir satu tahun setelah menopause (antara usia 45-51 tahun), yang ditandai terjadinya perubahan endokrin, biologis, dan gejala klinis. Saat memasuki masa perimenopause akan menimbulkan gejala – gejala yang dirasakan dan membuat kecemasan pada wanita, dikarenakan kurangnya rasa percaya diri dan kurangnya pengetahuan sehingga memicu kekhawatiran yang berlebihan. Dalam permasalahan tersebut masyarakat sangat membutuhkan informasi pengetahuan tentang kesehatan dalam mendiagnosa.
Apabila mendapatkan informasi dari membaca buku, maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk memahami dan mengerti dikarenakan bahasa yang digunakan dalam buku sulit untuk dipahami. Serta faktor psikologis yang merasa malu untuk dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan. Aplikasi ini pun dapat digunakan oleh tenaga kesehatan khususnya bidan untuk melakukan pemantauan perkembangan tingkat gejala yang dirasakan wanita saat pertama kali melakukan skreening dan skreening kedua setelah mengikuti anjuran/ pengingat yang didapatkan setiap harinya. Tampilan awal dari aplikasi ini yaitu terdapat menu login untuk wanita perimenopause dan tenaga kesehatan. Untuk fitur yang terdapat dalam menu klien/ wanita perimenopause yaitu skreening digital MRS, materi dan absensi. Fitur untuk melakukan skreening secara digital dengan mengisi skala penilaian dari 0 (tidak ada gejala) hingga 4 (gejala berat) pada semua item pertanyaan yang terdapat dalam Menopause Rating Scale (MRS) sesuai tingkat gejala yang dirasakan. Menopause Rating Scale (MRS) ini merupakan alat ukur yang digunakan dalam menilai tingkat keparahan gejala menopause yang sudah terstandarisasi.
Selanjutnya untuk fitur materi akan berisi mengenai pengertian klimakterium, fase – fase klimakterium, penyebab terjadinya menopause, gejala- gejala yang dirasakan, penanganan untuk mengatasi gejala dan asupan nutrisi yang baik saat menjelang menopause.
Terakhir fitur absensi, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa aplikasi ini akan dilengkapi dengan pengingat pola hidup sehat setiap harinya sehingga untuk bukti telah mengikuti anjuran yaitu dengan mengisi absensi. Fitur absensi ini pun untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam memantau kepatuhan wanita perimenopause dalam mengikuti anjuran. Aplikasi berbasis web ini nantinya akan bisa diakses melalui gadget pribadi sehingga tidak harus mengeluarkan biaya, mudah serta dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Penulis menyadari pentingnya manfaat adanya inovasi yang mengedepankan pelayanan kesehatan wanita dan berguna dalam jangka panjang sehingga diharapkan rancangan aplikasi ini bisa cepat rampung dan dapat diakses oleh masyarakat dan tenaga kesehatan khususnya bidan. (*)