PURWAKARTA

Tidak Semua Warga Miskin Dapat Bantuan

LUPUT PERHATIAN: Warga RT 02/03 Dusun Kalioyod, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Mak Tahu tinggal di gubuk reyot namun tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

KOTABARU, RAKA – Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, diminta untuk diverifikasi ulang karena belum tepat sasaran.
Wakil Ketua Karang Taruna Desa Wancimekar Dede mencontohkan, salah satu warga miskin di RT 02/03 Dusun Kalioyod, Mak Tahu, selama 25 tahun belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. “Seribu pun dia tidak pernah dapat bantuan, yang lebih mengkhawatirkan dia hidup di gubuk reot,” ucapnya kepada Radar Karawang, Senin (9/8).

Ia menambahkan, berdasarkan pantauannya saat distrisbusi bansos di halaman kantor desa, banyak ditemukan KPM yang masih berusia muda bahkan memiliki kendaraan. “Ini jelas tidak tepat sasaran, kasian lah warga yang benar-benar jompo tidak diperhatikan,” tambahnya.

Ia mengaku, beberapa waktu lalu para pemuda Wancimekar sempat mengajukan dan membentuk tim untuk membantu verifikasi data, agar bantuan tersebut tepat sasaran. “Sebenarnya program door to door ini sudah berjalan kemarin, cuma dihentikan oleh kepala desa. Padahal yang menjadi catatan penting, kalau kita bagikan secara door to door bisa menekan potensi kerumuman massa,” akunya.

Masih dikatakannya, program tersebut tidak diindahkan oleh ketua BPD Wancimekar yang menganggap bahwa pendistribusian secara door to door tidak perlu dilakukan, bahkan dinilainya sebatas gaya-gayaan. “Kata beliau ini cuma gaya-gayaan. Saya kira bukan kemustahilan kalau kita memiliki niat baik untuk perbaikan data KPM, kenapa tidak. Kita jangan ngomongin cape, karena ini sudah menjadi tugas kita apalagi pemdes sebagai pelayan masyarakat,” katanya.

Kades Wancumekar Dimyat mengungkapkan, beberapa waktu lalu program pendistribusian PKH secara door to door sudah berjalan di dua RT, namun pembagian dikembalikan lagi ke halaman kantor desa karena beberapa faktor, yaitu masih banyaknya agenda kegiatan desa yang tidak bisa ditinggalkan. Sebenarnya penundaan kegiatan beras door to door yang bertujuan untuk verifikasi data KPM telah diterima oleh para pemuda, namun cuitan ketua BPD melalui status WhatsApp membuat pemuda direndahkan. “Tapi nanti kita coba ketemu sama pemuda dan ketua BPD agar persoalan ini tidak berlarut-larut. Yang pasti, kemungkinan besar agenda verifikasi data secara door to door bisa berjalan lagi dengan melibatkan kepedulian pemuda, meskipun pendistribusian beras di tahap ini sudah beres,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button