Tidur Setelah Makan Bahaya
KLARI, RAKA – Tidur setelah makan menjadi kebiasaan sebagian orang, apalagi setelah menyantap porsi yang cukup banyak. Selain terlihat malas, hal itu akan berdampak tidak baik untuk kesehatan. Promkes UPTD Puskesmas Klari Ana Sugih mengatakan, kebiasaa tidur setelah makan sering terjadi dan dilakukan oleh setiap orang, khususnya bagi orang-orang yang tidak memiliki aktivitas atau pekerjaan di siang hari. “Kalau kita kekenyangan malah lebih mudah kita tidur, dan tidurnya pun akan terasa lebih nyenyak,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Menurutnya, apabila seseorang tidur setelah makan akan menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung dapat naik kembali ke kerongkongan. Maka dapat dipastikan, asam lambung tidak dapat dihindarkan lagi. “Asam lambung menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami semua orang. Namun masih saja banyak orang yang terlalu abai dan meremehkan penyakit ini. Apalagi asam lambung ini tidak bisa kita anggap spele,” katanya.
Ia mengaku, rasa tidak nyaman lainnya akan timbul seperti mulut terasa pahit karena adanya asam yang naik. Secara normal, asam lambung berada di lambung, ketika asam lambung tinggi maka akan naik ke atas seperti rongga hidung, kerongkongan, dan paru-paru yang kemudian menjadi asma atau sesak napas. Tidak hanya itu, asam lambung tinggi juga dapat menyebar hingga ke gigi serta tenggorokan, ini akan menyebabkan sinus dan pita suara menjadi serak. “Ketika asam lambung naik dapat menyebabkan luka di dinding dalam kerongkongan. Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, maka daerah yang terluka akan menjadi luas dan kemudian menyebabkan penyempitan di kerongkongan bawah,” tuturnya.
Ia berpesan, untuk mencegah terjadinya asam lambung seseorang bisa melakukan gerakan kaki dengan berjalan ringan, hal itu dapat memperlancar pencernaan bahkan dapat memperkecil terjadinya penambahkan berat badan. “Maka dari itu kita perhatikan lagi pola hidup kita agar lebih sehat,” pungkasnya. (mal)