CIKAMPEK

Tidur tak Teratur Picu Penyakit

dr Iin Indriati

CIKAMPEK, RAKA – Meskipun tidur menjadi kebutuhan hidup bagi manusia, namun pola tidur yang tidak teratur dapat memicu berbagai tenyakit terutama tidur pada jam pagi. Kepala UPTD Puskesmas Cikampek dr Iin Indriati mengatakan, kebutuhan waktu tidur seseorang bisa berbeda-beda, hal itu tergantung pada usia, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Meskipun demikian, rata-rata orang dewasa memerlukan waktu tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap harinya. “Tanda bahwa pola tidur sudah benar adalah tubuh mulai mengantuk dan dapat tertidur dalam waktu 5 sampai 10 menit setelah berbaring di tempat tidur dan terbangun dengan perasaan segar dan bertenaga,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Minggu (15/8).

Ia menambahkan, meskipun tidur sudah menjadi kewajiban untuk menjaga kesehatan tubuh, pola tidur harus dilakukan secara teratur. Menurutnya, pola tidur teratur dapat memicu berbagai penyakit terutama saat pagi hari dikisaran pukul 9 pagi. Berdasarkan penelitian, kekurangan tidur di malam hari dapat meningkatkan risiko terserang diabetes, begitu juga halnya jika seseorang terlalu banyak tidur. “Hal ini karena gangguan tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, sehingga kadar gula darah akan cenderung meningkat pada orang yang tidurnya bermasalah,” tambahnya.

Iin mengaku, selain diabetes jika seseorang sering tidur di pagi hari dan tidak menjaga pola tidur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung dan stroke. Kurang tidur juga dapat meningkatkan tekanan darah dan peradangan dalam tubuh. “Kedua hal inilah yang akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke,” akunya.

Ia juga mengimbau kepada orang tua untuk memperhatikan kesehatan anak-anaknya. Di masa pandemi Covid-19, kegiatan sekolah tatap muka diliburkan yang membuat anak lupa tidur karena keasyikan dengan bermaim smartphone. “Saya sarankan untuk orang tua maupun anak-anak yang usia remaja selalu menjaga pola tidurnya, karena meskipun dinilai sepele tapi ini akan berujung serius. Bagaimanapun kesehatan nomor Satu dalam kehidupan kita,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button