Tiga Orang Mundur dari PKH
CIKAMPEK, RAKA – Kesadaran masyarakat Desa Cikampek Selatan terhadap kemandirian perlahan mulai terbangun, sejumlah masyarakat tidak bergantung lagi pada bantuan pemerintah, diantaranya mundur dari Program Keluarga Harapan (PKH) secara mandiri karena sudah merasa mampu.
Agus Sugiharti, Kasie Kesejahteraan dan Sosil Desa Cikampek Selatan mengatakan, sebanyak 166 KPM PKH di Cikampek Selatan, ada sejumlah warga yang ingin keluar dari PKH karena merasa mampu untuk membiayai sendiri. “Bagi yang merasa mampu, bisa mencabut PKH nya. Di desa kami ada 3 orang yang sudah mencabutnya. Mereka langsung diberikan sertifikat dari Kemensos,” katanya.
Bagi warganya yang masih menerima PKH, Agus meningatkan, jangan sampai menyalahgunakan kartu bantuan itu, jika demikian maka akan dicabut. “PKH merupakan program pemerintah Mentri Sosial (Mensos) yang sangat bermanfaat, karena bisa membantu keluarga orang tidak mampu,” ucapnya.
Ia menambahkan, sebanyak ratusan warga yang mempunyai KPM PKH yang ada diwilahnya, semuanya itu adalah orang tidak mampu, bahkan tidak bisa menyekolahkan anaknya. “Masyarakat yang mempunyai KPM PKH akan diberikan bantuan. Setiap tahun mereka menerima bantuan uang,” katanya.
Masih dikatakannya, untuk bantuan uang yang diberikan, tentu berbeda-beda. Melihat dari jumlah anak yang tidak mampu untuk disekolahkan. “Jumlah nominal bantuannya berbeda-beda. Disesuaikan dengan kebutuhan KPM, bisa mencapai Rp 500 ribu sampai 1 juta rupiah. Bantuanya pun harus digunakan untuk membeli peralatan sekolah. Seperti baju seragam, buku, pulpen, sepatu, tas dan lain-lain,” tuturnya.
Menurutnya, jika KPM menyahgunakan bantuan tersebut, bahkan sampai dijadikan jaminan untuk pinjam uang ke bank emok, pihak pemerintah desa tidak akan segan-segan untuk mencabut kartu tersebut. “Kalau disalahgunakan kami akan mencabut kartu PKH nya,” ungkapnya.(acu)